SIJUNJUNG, METRO – Mewujudkan Kabupaten Sijunjung peduli lingkungan, Dinas Perumahan Kawasan Pemukiman dan Lingkungan Hidup (Perkim LH) menghadirkan inovasi dalam menumbuhkan kesadaran masyarakat dalam menciptakan lingkungan sehat dan bersih, dengan mengadakan kegiatan Jumat pagi bersihkan lingkungan, atau disingkat dengan Jumpa Berlian.
Kegiatan yang digelar pada setiap pagi dihari Jumat tersebut sudah ditetapkan menjadi program rutin dari dinas dengan melibatkan masyarakat secara langsung untuk bersama membersihkan lingkungan. Tak hanya masyarakat, perangkat dinas, kecamatan, hingga nagari pun ikut langsung untuk turun membersihkan lingkungan.
Masyarakat juga diberikan pemahaman dalam memilah sampah serta cara pengelompokannya agar lingkungan tetap terjaga. Kegiatan berupa stimulasi itu diharapkan mampu meningkatkan kesadaran serta menjadi kebiasaan masyarakat untuk selalu menjaga lingkungan.
“Dengan ini kita harap bisa menjadi stimulan bagi masyarakat, karena menjaga lingkungan itu tanggung jawab bersama. Program ini hendaknya digelar di setiap nagari yang ada, namun untuk tahun ini hanya 24 nagari yang bisa dijadwalkan, sisanya. Sebanyak 36 nagari dan satu desa, akan dilanjutkan pada tahun selanjutnya,” ungkap Riki Maineldi Neri, Kepala Dinas Perkim LH Kabupaten Sijunjung, saat gotong royong membersihkan ruas jalan di nagari Muaro Bodi, Kecamatan IV Nagari, Jumat (19/7).
Kegiatan Jumpa Berlian dipusatkan pada jalan-jalan protokol, taman kota, lokasi wisata, lingkungan perkantoran, tempat ibadah hingga kawasan pemukiman masyarakat.
“Sejalan dengan itu, pembangunan bak sampah disejumlah titik serta ketersediaan tempat sampah juga sedang kita lakukan. Begitu juga dengan tempat pembuangan akhir sampah dilingkup Kabupaten,” ujarnya.
“Usaha memotivasi dan membangun kesadaran itu akan terus kita lakukan. Beberapa program yang sudah berjalan melibatkan kalangan pelajar dan masyarakat dengan juga menggandeng aparat Polri dan TNI. Dengan peduli terhadap lingkungan saja, itu sudah bukti dari semangat pembangunan,” terangnya.
Disinggung dengan penghargaan Adipura, Riki pun menjawab bahwa pembangunan ditengah masyarakat adalah hal yang paling utama.
“Dimulai dari yang kecil dulu lah, perlahan. Pembangunan untuk masyarakat yang utama. Ada beberapa pembangunan yang akan kita lakukan, dan itu akan dirasakan langsung oleh masyarakat nantinya. Kita lihat saja nanti,” tutur mantan Kepala Dinas Ketenagakerjaan dan Transmigrasi tersebut sembari optimis.
Pihaknya berharap, dengan adanya program tersebut kesadaran peduli lingkungan bisa menjadi kebiasaan masyarakat tanpa adanya komando. “Kalau lingkungan sudah bersih dan terjaga, kesehatan pun akan terjaga dan semangat membangun juga akan muncul. Semoga kegiatan ini disambut positif oleh semua nagari, instansi dan masyarakat,” harapnya. (ndo)