JAKARTA, METRO – Nasabah Bank Mandiri kebingungan dan panik lantaran saldo di rekening mereka mendadak berubah drastis pada Sabtu (20/7). Nasabah mengaku mendapati saldo tabungannya bermasalah, mulai dari berkurang hingga bertambah.
Hal itu mereka keluhkan lewat akun Twitter yang mereka tautkan pada akun resmi Bank Mandiri. Sebagian nasabah mengaku kebingungan lantaran saldo di rekeningnya berkurang. Sementara nasabah lain mengaku saldo di rekeningnya bertambah dalam jumlah fantastis.
”@Mandiricare mohon informasi, mau transaksi via mandiri online saldo rekening pagi ini tiba-tiba nol. Cek ATM juga nol. Bank Mandiri mohon penjelasan…,” cuit Teddy Febian.
”Yang Punya Saldo di Bank Mandiri silakan di cek, bisa jadi saldo Anda berkurang atau bertambah sendiri.#BankMandiriError,” tulis Chamid Abdulrahman.
”Bank mandiri bagaimana ini saldo saya habis 600 ribu dan jadi berkurang tentunya padahal tidak ada transaksi transfer atau penarikan,” keluh Agung Sampurna.
Selain nasabah pemilik rekening tabungan, pengguna lainnya mengeluhkan jika kartu e-money dari Bank Mandiri bermasalah karena tak bisa mengisi ulang saldo e-money miliknya.
Muncul dugaan bahwa penyebab perubahan saldo nasabah merupakan ulah hack yang tidak bertanggungjawab. Lalu benarkah kabar tersebut? Corporate Secretary Bank Mandiri Rohan Hafas membantah dugaan tersebut. Menurut Rohan, perubahan saldo nasabah terjadi murni karena sistem bukan hack.
“Oh bukan (karena hack-red), itu by sistem ngaco-nya,” tegas Rohan.
Katanya, perubahan tersebut terjadi pada saat perpindahan proses dari core system ke back up system yang rutin dilaksanakan di akhir hari atau jam 12 malam, itu prosedur wajib yang biasanya dilakukan oleh bank,” imbuh dia.
Karena hal itulah, pihaknya sejauh ini tidak melaporkan kepada polisi. Saat ini kata Rohan pihaknya sudah menangani satu persatu dari 1,5 juta nasabah yang saldonya terdampak.
“Sedang kami pulihkan, supaya kembali sepert sebelumnya, kan kami punya back up mutasi nasabah sebelumnya, tapi kan memang butuh waktu untuk memulihkannya,” tegasnya.
Bank Mandiri mempersilakan nasabah yang ingin melakukan pengecekan rekening tabungannya ke kantor cabang Bank Mandiri terdekat bila jumlah saldo tak kunjung normal.
Rohan juga meminta nasabah untuk tetap tenang dan tidak terprovokasi oleh pihak-pihak yang tidak bertanggungjawab.
“Sekali lagi kami memohon maaf dan kami pastikan rekening nasabah, aman. Jadi nanti bisa dicek lagi saldonya,” tandas Rohan.
Bank Mandiri menyampaikan permohonan maaf kepada para nasabah yang saldonya mengalami perubahan pada Sabtu. Rohan Hafas menjelaskan perubahan saldo itu terdampak kepada 1,5 juta nasabahnya secara acak.
”Kali ini, terjadi error pada data saldo 10 persen dari nasabah Bank Mandiri. Total nasabah kami itu ada 15 juta nasabah, jadi sekitar 1,5 juta nasabah yang terdampak, da yang saldonya berkurang dan bertambah,” jelas Rohan.
Bagi nasabah yang masih terdampak gangguan ini, Rohan mempersilakan melakukan pengecekan rekening tabungannya ke kantor cabang Bank Mandiri. Rohan meminta nasabah untuk tetap tenang dan tidak terprovokasi oleh pihak-pihak yang tidak bertanggungjawab. “Sekali lagi kami memohon maaf dan kami pastikan rekening nasabah tetap aman,” tegas Rohan.
Ketua Pengurus Harian Yayasan Lembaga Konsumen Indonesia (YLKI) Tulus Abadi ikut memberi beberapa catatan penting. Tulus mempertanyakan sistem keamanan IT Bank Mandiri yang menurutnya rentan terhadap ulah hacker yang tak bertanggung jawab.
“Ini hal yang memprihatinkan, sebab bisa disimpulkan sistem IT di Bank Mandiri amat rapuh, dan rentan dihack oleh para hacker yang berpotensi merugikan nasabah Bank Mandiri,” kata Tulus dalam keterangannya.
Karena itu, Tulus meminta agar manajemen Bank Mandiri sigap melakukan perbaikan. jangan sampai kata Tulus, kejadian itu terulang kembali. “YLKI meminta managemen Bank Mandiri untuk mereview sistem IT-nya, sehingga ke depan tidak terjadi hal yang serupa,” harap Tulus.
Selain itu, Bank Mandiri juga harus bisa memberikan bukti bahwa saldo nasabahnya kembali normal. Sementara untuk nasabah yang saldonya mendadak bertambah, dia juga meminta supaya ikut melapor.
“Bank Mandiri harus meyakinkan pada konsumen bahwa seluruh saldo dan dana milik nasabah dalam keadaan aman, dan bertanggungjawab terhadap kekurangan saldo. Konsumen yang saldonya naik karena sistem IT yang error ini, pun agar melaporkan kepada pihak Bank Mandiri,” tandas Tulus. (chi/jpnn)