Posmetro Padang
Jumat, 5 Desember 2025
Tidak ada hasil
Lihat semua hasil
  • BERITA UTAMA
  • METRO BISNIS
  • METRO SUMBAR
    • AGAM/BUKITTINGGI
    • DHARMASRAYA
    • PAYAKUMBUH/50 KOTA
    • PASAMAN/PASAMAN BARAT
    • PDG PARIAMAN/PARIAMAN
    • PESSEL/KEP. MENTAWAI
    • SAWAHLUNTO/SIJUNJUNG
    • SOLOK/SOLSEL
    • TANAH DATAR/PDG PANJANG
  • METRO PESISIR
  • METRO PADANG
  • METRO JUSTICIA
  • OLAHRAGA
  • LAINNYA
    • BELANJA AKHIR PEKAN
    • GAGASAN
    • LIPUTAN KHUSUS
    • PENDIDIKAN
    • PILKADA
    • WISATA
  • BERITA UTAMA
  • METRO BISNIS
  • METRO SUMBAR
    • AGAM/BUKITTINGGI
    • DHARMASRAYA
    • PAYAKUMBUH/50 KOTA
    • PASAMAN/PASAMAN BARAT
    • PDG PARIAMAN/PARIAMAN
    • PESSEL/KEP. MENTAWAI
    • SAWAHLUNTO/SIJUNJUNG
    • SOLOK/SOLSEL
    • TANAH DATAR/PDG PANJANG
  • METRO PESISIR
  • METRO PADANG
  • METRO JUSTICIA
  • OLAHRAGA
  • LAINNYA
    • BELANJA AKHIR PEKAN
    • GAGASAN
    • LIPUTAN KHUSUS
    • PENDIDIKAN
    • PILKADA
    • WISATA
Posmetro Padang
Tidak ada hasil
Lihat semua hasil
  • BERITA UTAMA
  • METRO BISNIS
  • METRO SUMBAR
  • METRO PESISIR
  • METRO PADANG
  • METRO JUSTICIA
  • OLAHRAGA
  • LAINNYA
POSMETRO PADANG LAINNYA GAGASAN

Ofo Bekas

Redaksi
Minggu, 21 Juli 2019 | 14:00 WIB

Ofo yang bangkrut itu ternyata kini masuk Indonesia. Dalam bentuk sepeda bekas. Begitu banyak penawaran di internet. Dari Batam. Dari Medan. Juga dari Jakarta. Penawaran itu terang-terangan menyebutkan: sepeda Ofo. Tanpa penjelasan apa itu Ofo. Setelah saya perhatikan itu memang bener-bener sepeda Ofo. Warnanya. Tulisannya. Sama. Dengan yang ada di Tiongkok. Lihatlah copy penawaran itu. Yang saya sertakan di tulisan ini.
Rupanya itu sebagai usaha penyelamatan. Dari pada tidak dibayar. Pabrik yang memproduksi sepeda Ofo menarik sepeda mereka. Dari jalan-jalan raya. Setelah Ofo dinyatakan bangkrut. Tagihan itu terlalu berat bagi Ofo. Dari satu pabrik saja mencapai hampir Rp 1 triliun. Yang di Tianjin itu. Belum tagihan dari pabrik yang di Shanghai.
Ofo benar-benar jatuh. Bersama pemiliknya yang masih sangat muda itu: Dai Wei. “Jatuhlah selagi masih sangat muda. Agar mudah bangkit”. Begitu sering saya mengatakan. Di kuliah-kuliah umum. Di bidang kewirausahaan. Ke depan saya harus memperbaiki kalimat itu. Dengan satu tambahan anak kalimat: “Tapi jangan seperti Ofo. Jangan seperti Dai Wei”.
Dai Wei memang masih berumur 28 tahun. Ketika perusahaan yang didirikannya itu bangkrut. Tapi kejatuhan Ofo terlalu dalam. Untuk ukuran bukan anak muda pun. Saya tidak tahu apakah Ofo masih bisa bangkit lagi. Apakah Dai Wei masih sempat bangun lagi. Dari hukumannya yang terlalu berat saat ini. Kalau hanya tidak boleh main golf masih bisa tahan. Tapi Dai Wei sampai dilarang naik pesawat dan kereta cepat. Juga tidak boleh tinggal di hotel berbintang. Dilarang makan di restoran.
Jalan untuk bangkit rasanya sudah begitu sulit. Dua investor besarnya kini sudah menjadi saingannya. Alibaba sudah punya sepeda sharing sendiri: Alipay. Perusahaan taxi terbesar di Tiongkok, Didi, juga sudah punya sepeda Didi. Sepeda Didi. Pun yang bukan investornya. Raksasa Tencent sudah punya sepeda sharing sendiri.
Kelemahan utama Ofo rupanya ini: Ofo adalah perusahaan independen. Tidak masuk dalam satu grup perusahaan keuangan mana pun. Kehadiran Alibaba di Ofo terbatas sebagai investor. Demikian juga Didi. Tidak ada ikatan saham. Atau keterlibatan manajemen. Dana yang dimasukkan Alibaba begitu besar (lihat DI’s Way: Ofo Dai Wei) tapi tidak bisa ikut mengatur Ofo. Demikian juga Didi (baca: ti ti). Yang punya kemampuan manajemen hebat di bidang transportasi. Sampai Uber pun menyerah kepada Didi. Tidak ada lagi Uber di Tiongkok. Tetap saja Didi tidak bisa ikut mengatur Ofo.
Sampai akhirnya Ofo kehabisan nafas. Alibaba dan Didi tidak mau lagi menambah uang. Konon Alibaba dan Didi sudah tidak percaya lagi pada manajemen Dai Wei. Yang begitu agresif. Yang begitu boros. Yang begitu egois: ingin tetap mendapat uang tapi tidak mau dicampuri.
Mungkin Ofo akan selamat kalau Dai Wei mau realistis: menyerahkan manajemen Ofo ke Alibaba atau Didi. Akhirnya Alibaba bikin perusahaan sepeda sharing sendiri. Sudah terlanjur begitu besar uang yang dihabiskan di Ofo. Demikian juga Didi. Kini persewaan sepeda di Tiongkok lebih sederhana. Penyewa tidak perlu lagi mendepositokan uang. Tidak seperti zaman Ofo. Penyewa sepeda Alibaba, misalnya, mengapa tidak perlu deposito? Karena di HP mereka sudah ada rekening Alipay. Tinggal klik QR yang ada di sepeda Alipay.
Persewaan sepeda lainnya juga belajar dari kegagalan Ofo. Yang tarifnya terlalu murah. Hanya 1 Yuan (Rp 2.000) untuk satu jam. Padahal rata-rata orang naik sepeda maksimum satu jam. Kini tarif sepeda pasca Ofo adalah 1 Yuan untuk setengah jam. Waktu itu Ofo memang tidak mengejar pendapatan. Yang dikejar adalah jumlah pengguna Ofo. Kian besar pelanggannya kian tinggi value perusahaannya. Mencari uangnya kelak saja. Dari pasar modal. Setelah Ofo menjadi sangat sexy.
Saya juga heran mengapa Ofo tidak cepat-cepat go public. Mungkin menunggu value yang maksimum. Sampai benar-benar yang terbesar. Tidak hanya di Tiongkok tapi juga di Asia. Bahkan di Amerika dan Eropa. Sampai jumlah sepedanya mencapai 200 juta. Seperti rencana. Tentu harus juga menunggu ini: agar value perusahaan melebihi investasi.
Agar hasil go public bisa untuk mengembalikan investasi. Masih tersisa saham untuk ia sendiri —sebagai pemilik dan pendiri perusahaan. Untuk itu Ofo harus terus membakar uang. Bakar uangnya harus lebih banyak. Juga harus lebih cepat. Yang dibakar tidak ada lagi. Pun keburu banyak pesaing. Momentum go public kian jauh. Yang dikejar terus berlari. Lebih kencang. Katakanlah nilai Ofo sebelum bangkrut itu Rp 30 triliun. Seperti yang sering dipublikasikan. Tapi Ofo sudah memakai uang Alibaba, Didi, dan lainnya juga Rp 30 triliun. Sama-sama Rp 30 triliun kualitasnya berbeda. Yang dari Alibaba dkk itu, yang Rp 30 triliun itu, uang beneran. Sedang Rp 30 triliun nilai perusahaan itu belum tentu segitu nilainya. Berarti kalau cepat-cepat go public juga belum menghasilkan apa-apa. Katakanlah publik mengakui nilai perusahaan Rp 30 triliun (biasanya jauh di bawah itu). Lalu saham yang di go public kan 60 persen. Hasilnya hanya Rp 20 triliun. Belum cukup untuk menutup investasi. Masih jauh.
Mungkin Dai Wei menunggu dulu. Terus menunggu. Sampai nilai perusahaan mencapai Rp 60 triliun. Yang ditunggu belum juga datang. Tidak mau datang. Tidak bisa datang. Yang datang adalah tagihan. Yang bertubi-tubi. Dari segala arah. Yang juga datang adalah putusan pengadilan. Bahwa Ofo dinyatakan bangkrut. Dai Wei tidak bisa lagi berbuat apa-apa. Tidak bisa ke mana-mana.
Untung ia di Tiongkok. Yang beginian tidak dimasukkan penjara. Ini hubungan perdata. Umurnya masih 28 tahun. Masih panjang sisa perjalanannya. Mestinya. (*)

ShareTweetShareSend

Baca Juga

Sirkus OTT dan Raja Tanpa Mahkota: Saat Buruh Jadi Penonton di Negeri Mafia Industri

Senin, 25 Agustus 2025 | 18:34 WIB

Itik Berenang di Telaga Mati Kehausan

Minggu, 24 November 2019 | 17:00 WIB

Gerakan Nikah

Minggu, 24 November 2019 | 11:30 WIB

Dilema Pendaftaran Tanah Ulayat

Minggu, 17 November 2019 | 16:00 WIB

Pengusaha Terseret

Minggu, 17 November 2019 | 11:20 WIB

Menyelesaikan Masalah Tanpa Masalah

Minggu, 10 November 2019 | 15:00 WIB

BERITA POPULER

  • Korban Hanyut di Batang Bangko Solok Selatan Ditemukan Meninggal

    Korban Hanyut di Batang Bangko Solok Selatan Ditemukan Meninggal

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Tim SAR Intensifkan Pencarian Warga Sungai Pagu yang Terseret Arus di Batang Bangko

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Sumbar Alami Deflasi 0,24 Persen pada November 2025, Dipicu Turunnya Harga Cabai, Jengkol dan Kentang

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • BREAKING NEWS: Tim Gabungan Evakuasi Jasad Pria Ditemukan Meninggal di Daerah Gasiang Solok Selatan

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Pembangunan Pasar Payakumbuh, Dipastikan Transparan dan Akuntabel

    0 shares
    Share 0 Tweet 0

BERITA TERKINI

Duka Sumatera Duka Kita, KONI Pusat Serukan Solidaritas Masyarakat Olahraga
OLAHRAGA

Duka Sumatera Duka Kita, KONI Pusat Serukan Solidaritas Masyarakat Olahraga

Jumat, 05 Desember 2025 | 11:02 WIB

Arsenal Bekuk Brentford 2 Gol Tanpa Balas, Kokohkan Posisi Puncak Klasemen Sementara di Premier League

Arsenal Bekuk Brentford 2 Gol Tanpa Balas, Kokohkan Posisi Puncak Klasemen Sementara di Premier League

Jumat, 05 Desember 2025 | 11:02 WIB
Perbasi Lakukan Penguatan Database, Data Pemain hingga Pelatih Basket Nasional Bakal Terintegrasi

Perbasi Lakukan Penguatan Database, Data Pemain hingga Pelatih Basket Nasional Bakal Terintegrasi

Jumat, 05 Desember 2025 | 11:01 WIB
Astra Honda Siap Melesat Cetak Sejarah Balap Asia untuk Indonesia

Astra Honda Siap Melesat Cetak Sejarah Balap Asia untuk Indonesia

Jumat, 05 Desember 2025 | 11:01 WIB
Hamdanus Dorong Pessel Yakinkan Daerah Lain Sukseskan Porprov Sumbar 2026

Hamdanus Dorong Pessel Yakinkan Daerah Lain Sukseskan Porprov Sumbar 2026

Jumat, 05 Desember 2025 | 11:00 WIB

OPINI

Sumbar Tidak Tertinggal Dibanding Provinsi Lain
OPINI

Sumbar Tidak Tertinggal Dibanding Provinsi Lain

Minggu, 16 November 2025 | 18:29 WIB

AAN NOFRIANDA: Stop Dekritikalisasi, Dorong Dukungan Terhadap Pembangunan serta Apresiasi Terhadap Upaya Pembangunan Daerah

AAN NOFRIANDA: Stop Dekritikalisasi, Dorong Dukungan Terhadap Pembangunan serta Apresiasi Terhadap Upaya Pembangunan Daerah

Minggu, 16 November 2025 | 16:27 WIB
Dari Komunitas untuk Bumi: Inspirasi Gerakan Konservasi Lokal yang Mendunia

Dari Komunitas untuk Bumi: Inspirasi Gerakan Konservasi Lokal yang Mendunia

Rabu, 04 Desember 2024 | 00:11 WIB

Larangan Riset Asing: Benarkah Pemerintah Indonesia Hambat Konservasi Satwa Liar?

Rabu, 04 Desember 2024 | 00:03 WIB
Berprestasi di saat Sulit

Berprestasi di saat Sulit

Minggu, 23 Januari 2022 | 16:13 WIB
  • Indeks Berita
  • Tentang Kami
  • Redaksi
  • Pedoman Media Siber
  • Kebijakan Privasi
email: redaksi@posmetropadang.co.id

POSMETROPADANG.CO.ID © 2025

Tidak ada hasil
Lihat semua hasil
  • BERITA UTAMA
  • METRO BISNIS
  • METRO SUMBAR
    • AGAM/BUKITTINGGI
    • DHARMASRAYA
    • PAYAKUMBUH/50 KOTA
    • PASAMAN/PASAMAN BARAT
    • PDG PARIAMAN/PARIAMAN
    • PESSEL/KEP. MENTAWAI
    • SAWAHLUNTO/SIJUNJUNG
    • SOLOK/SOLSEL
    • TANAH DATAR/PDG PANJANG
  • METRO PESISIR
  • METRO PADANG
  • METRO JUSTICIA
  • OLAHRAGA
  • LAINNYA
    • BELANJA AKHIR PEKAN
    • GAGASAN
    • LIPUTAN KHUSUS
    • PENDIDIKAN
    • PILKADA
    • WISATA

POSMETROPADANG.CO.ID © 2025