SOLOK, METRO – Untuk kebutuhan lebaran haji, persediaan hewan kurban di Kabupaten Solok masih berada di titik aman. Kondisi ini terlihat dari banyaknya persediaan hewan ternak di pasar ketimbang jumlah transaksi itu sendiri dalam beberapa pekan terakhir.
Sebagai acuan, dari data yang ada didinas Pertanian Kabupaten Solok, pada tahun 2018, tercatat sebanyak 2.980 ekor hewan ternak yang di kurban kan oleh masyarakat Kabupaten Solok. Rinciannya 2.581 ekor sapi, 392 ekor kambing 10 ekor kerbau.
Pada 2.019, diperkirakan, surplus sebanyak 1.000 ekor dari perkiraan kebutuhan semula yang hanya mencapai 3.000 ekor untuk kurban tahun ini. Perkiraan jumlah kurban tahun ini diasumsikan sama dengan tahun lalu.
Kepala Dinas Pertanian dan Peternakan (Distanak) Kabupaten Solok, Admaizon mengatakan, surplus sekitar 1.000 ekor sapi ini ada pada gabungan kelompok tani, belum termasuk di Pasar Ternak Muarapanas mencapai 800 ekor dan 500 ekor dari berbagai peternak mandiri.
“Untuk pasar ternak Muara panas, setidaknya ada sekitar 600 sampai 800 ekor tenak yang masuk dari Lampung dan Medan setiap pekannya. Jadi kalau dikalkulasikan ada sekitar 2.300 ekor,” katanya.
Kondisi kurangnya transaksi jelang Idul Adha menurutnya lebih disebabkan karena kebanyakan masyarakat telah lebih dulu melakukan pembelian hewan kurban sejak beberapa bulan lalu. Apalagi, ada dua pilihan hewan kurban, yaitu sapi atau kambing. Bila pasokan sapi kurang, masih ada kambing yang dapat menggantikan. Karena itu, pihaknya berani menjamin harga dan pasokan sapi aman.
“berdasarkan pengalaman tahun-tahun sebelumnya, kebutuhan sapi untuk Idul Adha selalu terpenuhi. Kemudian sebagai langkah antisipasi, pihaknya juga akan bekerjasama dengan peternakan sapi di Padang Mengatas Payakumbuh dalam penyediaan hewan kurban di pasaran,” tambahnya.
Dinas Pertanian juga terus melakukan pembinaan kepada peternak tentang budidaya dan cara yang baik dalam pemberian pakan ternak. Petugas kesehatan hewan juga terus memantau dan memeriksa kesehatan hewan ternak ke lapangan. (vko)
