TABING, METRO – Jamaah Calon Haji (JCH) Embarkasi Padang hingga Minggu (14/7) sudah memberangkatkan sebanyak IX (Sembilan) Kelompok Terbang (Kloter) atau sebanyak 3.126 JCH melalui Bandara Internasional Minangkabau (BIM) menuju Bandara Amir Muhammad Bin Abdul Aziz (AMAA) Madinah.
Kakan Kemenag Sumbar Hendri mengatakan, para JCH yang sudah diberangkatkan selama di Madinah banyak kegiatan yang dilakukan selama 9 hari sebelum diberangkatkan ke Makkah menunggu waktu pelaksanaan ibadah haji. Salah satunya melakukan ziarah keberbagai tempat, seperti Masjid Qiblatain, Masjid Quba.
“Banyak kegiatan ibadah yang dilaksanakan selama di Madinah, JCH akan menjalankan ibadah Arbain (shalat 40 waktu), melakukan ziarah keberbagai tempat, seperti Masjid Qiblatain, Masjid Quba, jabal Uhud, Jabal Maghnet, tempat percetakan Quran terbesar dan temart-tempat mashur lainnya di Madinah, setelah itu para JCh akan diberangkatkan dengan bus menuju Kota Makkah,” kata Hendri, kemarin
Hendri menyebutkan, JCH Embarkasi Padang bermukim di Madinah selama 9 hari dan mulai Minggu (14/7) sudah mulai diberangkatkan ke Makkah. Selama di Makkah, kata dia, jamaah haji akan menunggu masa-masa untu melaksanakan wuquf dan rangkaian rukun haji.
“ Minggu, JCH kloter satu sudah menuju Ke Makkah yang berjarak sekitar 498 KM, yang dimulai dari Bir Ali sampai ke Syisah. Nanti di Makkah mereka akan melaksanakan wuquf dan rangkaian rukun haji,” terang Hendri sembari menyebut hingga keberangkatan Kloter IX saat ini seluruh JCH secara umum dalam kondisi sehat.
Wagub Lepas Keberangkatan JCH
Hendri memandang, ada sebuah keistimewan bagi jamaah haji Kloter IX. Karena, keberangkatan mereka dilepas secara resmi Wagub Sumbar Nasrul Abit bersama dua kepala daerah asal jamaah, Walikota Bukittinggi dan Wawako Sawahlunto, Sabtu malam (13/7). Kloter IX gabungan jamaah Kota Bukittinggi, Kota Sawahlunto dan Kota Padang.
Wagub Nasrul Abit mengakui, saat ini banyak kemudahan yang diberikan pemerintah terutama dibidang konsumsi. Jamaah diberi jatah makan full, tidak perlu susah-susah lagi untuk memasak.
“Dulu ketika saya naik haji harus bawa beras, bawa rendang dan memasak. Bahkan ada yang kerjanya memasak sehingga jarang pergi ke mesjid untuk melaksanakan ibadah,” kata Nasrul Abit mengenang kisahnya.
Untuk itu, Nasrul Abit berpesan kepada jamaah agar menjaga kebersamaan dan kekompakan. Saling mengingatkan dan saling tunggu, jangan pergi sendiri-sendiri. Selain itu, dia juga mengingatkan, jangan takabur dan sombong disana, karena hal itu akan merugikan diri sendiri.
Sebelumnya, Wakil Walikota Sawahlunto, Zohirin Sayuti mendoakan jamaah haji Sawahlunto serta jamaah Kloter IX berada dalam keadaan sehat walafiat, bisa melaksanakan rangkaian ibadah haji dan mendapatkan haji yang mabrur. Dia juga meminta jamaah haji meluruskan niat karena ke Tanah Suci adalah dalam rangka beribadah kepada Allah SWT.
“Puncak ibadah haji itu adalah wukuf di Arafah, maka kesabaran bapak dan ibu akan diuji, mungkin tempatnya sempit, antrian panjang dan lain sebagainya. Maka perbanyaklah membaca Alquran di Arafah, karena Arafah puncak ibadah haji,” pesan Wawako. (mil)