AGAM, METRO – Anak Nagari Sungai Batang, Kecamatan Tanjung Raya, menggelar festival Tambua Tansa klasik dan tari tradisional tingkat nagari, Sabtu (13/7). Kegiatan yang digelar selama 13 sampai 14 Juli itu dibuka Wakil Bupati Agam Trinda Farhan Satria.
Kedatangan rombongan Wabup didampingi Camat Tanjung Raya Handria Asmi, Wali Nagari Sungai Batang Jon Indra, para Tuo Silek, Guru Tambua Tansa dan Tokoh Masyarakat setempat, di sambut siriah carano yang diiringi arak-arakan Tambua Tansa menuju panggung utama.
Pada kesempatan itu, Wakil Bupati Agam beserta Camat dan Wali Nagari didaulat memainkan tambua tansa tuo. Atraksi itu juga dibarengi dengan penampilan silek tuo yang diperankan oleh Sutan Nagari dan Sutan Mingkudun.
Wali Nagari Sungai Batang, Jon Indra mengatakan tujuan kegiatan festival tambua tansa klasik atau tuo dan tari tradisional, untuk melestarikan seni budaya salingka nagari yang ada di Sungai Batang.
“Kita tidak ingin potensi yang dimiliki anak nagari terkubur dimakan masa. Oleh sebab itu, melalui festival ini kita lestarikan kembali tambua tansa tuo dan seni tari tradisional Minangkabau demi keberlangsungan untuk generasi penerus,” ujarnya.
Jon Indra menyebutkan, kegiatan festival itu juga dalam rangka mendukung Gerakan Nagari Madani dan Save Maninjau yang sedang digalakkan. “Alhamdulillah berkat dukungan semua elemen masyarakat, kita merencanakan tahun 2020 fokus terhadap pariwisata religi dan dahwah. Dananya sudah kita anggarkan,” terangnya.
Sementara itu, Wakil Bupati Agam Trinda Farhan Satria memberikan apresiasi kepada anak nagari Sungai Batang dalam menyemarakkan dan melestarikan seni budaya trafisional dan membangkit kembali potensi anak nagari melalui pegelaran festival seni budaya.
“Ini salah satu bentuk upaya implementasi Gerakan Nagari Madani yang kita bangun bersama melalui pemberdayaan nagari yang tumbuh dari bawah. Subtansinya adalah, bagaimana anak nagari berperan aktif dalam menggerakkan seni budaya dan olahraga di masing-masing nagari. Kita tidak ingin pentas seni budaya ini layu sebelum berkembang,” ungkap Trinda Farhan Satria. (pry)