Banjir di sepanjang jalan Jhoni Anwar
PADANG, METRO–Hujan lebat yang mengguyur Sumbar beberapa hari belakangan ini membuat sejumlah kawasan yang rawan akan longsor menjadi atensi. Ternyata, memang benar. Ancaman itu tidak bisa diduga sama sekali, seperti yang terjadi di Jalan Raya Bukittinggi-Medan Km 16, tepatnya di Jorong Muaro, Nagari Koto Rantang, Kecamatan Palupuh, Kabupaten Agam, Sabtu (28/11), sekitar jam 04.30 WIB.
Longsoran tebing yang terjadi di kawasan itu mengakibatkan jalan raya tertimbun sepanjang 10 meter yang mengakibatkan arus lalu lintas putus total. Selain itu, longsoran tersebut juga menimpa satu unit rumah warga di sekitar lokasi. Seorang warga harus dilarikan ke rumah sakit karena terkena longsoran material lumpur saat kejadian.
Informasi yang dihimpun POSMETRO, longsoran tebing tersebut menimpa sebuah rumah kayu ukuran 4×6 meter milik Risman (28), seorang petani yang dihuni oleh istri dan anaknya serta sebuah pondok kayu kecil yang dihuni seorang nenek bernama Idadari (75) yang mengalami luka lecet saat berusaha menyelamatkan diri saat kejadian tersebut.
Menurut penuturan Risman, kejadian itu bermula saat hujan lebat yang mengguyur kawasan tersebut pada Sabtu dinihari. Tiba-tiba saja, Risman kaget saat mendengar ada suara gemuruh dari bagian atas rumahnya. Saat melihat, ternyata longsoran tebing tersebut sudah menghantam sebagian rumahnya.
“Saya langsung menyelamatkan diri bersama dengan istri dan anak saya pak. Untung kami selamat,” ucapnya kepada sejumlah wartawan.
Sementara itu, pondok kayu kecil yang ada di sebelah rumah Risman juga terlihat dihondoh oleh longsor. Penghuninya, Idadari hanya mengalami luka lecet karena cepat diselamatkan oleh warga yang mengetahui kejadian tersebut. “Saat ini nenek itu sudah dirawat di Puskesmas terdekat pak,” paparnya.
Kabid Kedaruratan BPBD Sumbar, Pagar Negara membenarkan tentang kejadian tersebut. Mendapat informasi longsor, personel BPBD yang dibantu oleh Polres Agam, TNI, Muspika, Perangkat Nagari dan masyarakat tersebut langsung melakukan evakuasi dan pembersihan lokasi, karena lokasi longsoran merupakan jalan utama Bukittinggi-Medan.
Data sementara, ada satu unit rumah terkena longsor atas nama Riswan, tidak ada korban jiwa dan kerugian lebih kurang Rp65 juta. Pihaknya pun sudah menurunkan alat berat ke lokasi longsor untuk mempercepat pengerjaan karena terjadi antrian panjang kendaraan sejak Sabtu pagi.
Saat ini, tim gabungan sudah mulai membersihkan jalan, sejak pukul 13.00 WIB hingga pukul 15.00 WIB memang diberlakukan buka tutup untuk kendaraan yang melintas. Sementara, dari pukul 16.00 WIB, kendaraan sudah bisa lagi melintas seperti biasa.
“Kepada masyarakat yang tinggal di tepi tebing dan juga pinggiran sungai diharapkan meningkatkan kewaspadaannya dengan kondisi cuaca seperti sekarang,” pungkas Pagar Negara. (age)