PARIKMUKOAIA, METRO – Raisa Oktavia (3) anak kedua pasangan Mardalinus (37) dan Firadewi ini tanpa anus. Sehingga perutnya mengalami pembesaran akibat tertahan, dan membuat Raisa sesak nafas, matanya bengkak. Karena tidak memiliki biaya, Raisa, Rabu (10/7) lalu, baru dibawa ke RS Adnan Wd Payakumbuh untuk mendapatkan perawatan medis.
Warga Kelurahan Parik Muko Aia, Kecamatan Lampasi Tigo Nagari (Nagari) Kota Payakumbuh ini membutuhkan biaya selama menjalani perawatan ataupun nanti jika dirujuk ke Padang. Sementara ayahnya yang sehari-hari bekerja sebagai penjual es keliling tidak bisa berjualan akibat menjaga anaknya.
Kondisi ini semakin memperparah keuangan keluarga kecil Mardalinus. Disamping memikirkan biaya berobat anaknya Raisa, Mardalinus juga harus memikirkan belanja anak pertamanya. Beruntung, untuk biaya rumah sakit Mardalinus sudah didaftarkan Lurah setempat sebagai penerima bantuan iuran (PBI) BPJS Kesehatan.
Dimana sebelumnya, Mardalinus dan kelurga kecilnya mendaftar BPJS Kesehatan secara mandiri. Namun, karena keuangannya pas-pasan sehingga kartu JKN-KIS yang dimilikinya menunggak dan otomatis mati dan tidak berlaku hingga dibayar tunggakannya.
Siti Asriyah (40), warga sekitar yang merupakan tetangga Reisa, Mengatakan bahwa bocah tersebut sebelumnya juga pernah dirawat di salah satu rumah sakit di Kota Padang, namun hingga kini bocah tersebut tak kunjung sehat karena tidak memiliki Anus.
“Sebelumnya, Raisa juga pernah berobat ke salah satu rumah sakit di Padang, namun nampaknya belum ada hasil. Mungkin karena biaya selama mendampingi anaknya itu tidak ada, maupun biaya lainnya sehingga orang tuanya yang hanya pedagang es keliling itu memutuskan membawa pulang anaknya, meski biaya pengobatan Raisa ditanggung Pemerintah,” sebutnya, Jumat (12/7) kepada media.
Siti Asriyah yang rumahnya berjarak beberapa meter dari rumah orang tua Raisa itu juga menyebutkan, saat ini Bocah dua bersaudara itu dirawat dirumah sakit di Payakumbuh. Unsur Kelurahan sengaja menggalang dana untuk membantu meringankan beban keluarga itu, baik untuk biaya makan orang tua, biaya pampers Rasa maupun biaya untuk orang tua jika nanti anaknya itu kembali dirujuk ke Padang.
“ Kami bersama masyarakat terus mengupayakan bantuan biaya untuk Reisa dan keluarga, sebab orangtuanya yang tidak bisa berjualan karena harus menunggui putrinya itu, sementara berbagai biaya hidup harus terus dipenuhi, maka kami bersama ingin membantu,” tambah Siti.
Sebelumnya, Kondisi Raisa dari waktu ke waktu terus memburuk, perutnya juga terus membesar, kondisi keuangan orangtuanya yang tidak memadai membuat bocah perempuan itu hanya mendapatkan pengobatan seadanya.
dr. Yanti, Kabid Pelayanan RSUD Adnan Wd Payakumbuh menyebut bahwa Raisa mengalami Sindrom Nefrotik (Sindrom nefrotik adalah kerusakan pada ginjal yang menyebabkan kadar protein di dalam urine meningkat.
“Jadi bukan tidak punya anus. Tapi anusnya sempit, sehingga mengakibatkan tertahan,” sebutnya kepada awak media saat melihat Raisa di tempat Rawat Inap di Ruang Melati. Bagi pembaca Posmetro Padang dimanapun berada yang tergerak hatinya until memberikan bantuan dapat menghubungi alamat tempat tinggal Raisa di Kelurahan Parik Muko Aia, Kecamatan Lampasi Tigo Nagari (Nagari) Kota Payakumbuh. (us)