SAWAHLUNTO, METRO – Berangkat dari konsep BUMN Hadir Untuk Negeri, PT Bukit Asam Tbk akan terus mengembangkan core business-nya selain batubara kesektor industri setrum energi tenaga surya. Hal ini diungkapkan Dirut PT BA Arviyan Arifin disela peresmian pompa irigasi berkapasitas 18 kilowat, projek program Corporate Social Responsibility (CSR) Bukit Asam, di Desa Talawi Mudik, Kecamatan Talawi, Kota Sawahlunto, Sumatera barat. Senin kemarin.
“Silakan, boleh kutip pernyataan saya, PT Bukit Asam akan bangun Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) di lahan bekas penambangan batubara terbuka Kandi, Unit Pertambangan Ombilin, Sawahlunto,” ujarnya.
Menurut dia, rencana pembangunan PLTS di lahan pascatambang batubara terbuka (open pit maining) di Unit Pertambangan Ombilin (UPO) itu, dilandasi adanya potensi panas surya yang sangat potensial. Untuk mewujudkan keinginan PT Bukit Asam itu, saat ini pihaknya terus melakukan berbagai kajian akademik dan teknis tentang potensi yang akan dikembangkan itu.
“Kami lakukan kajian secara intensif, karena untuk potensi panas suryanya cukup potensial dikembangkan. Jika rencana ini terealisasi, produksi setrumnya akan kami jual ke PT PLN. Insya Allah, tunggu perkembangannya,” tuturnya, sambil menutup pembicaraan, dan selanjutkan dia beserta Direktur Niaga Adib Ubaidilah, dan Coprporate Secretary Suherman, serta rombongan melanjutkan perjalanan menuju arah Bukittinggi.
Sementara, kiprah PT Bukit Asam Tbk dibidang sosial lingkungan terus menggebu, dengan menebar berbagai rogram CSR untuk daerah lain termasuk Sumbar. Direktur Utama PT Bukit Asam Arviyan Arifin, dalam kegiatan peresmian pompa irigasi bertenaga surya di Desa Talawi Mudik Senin lalu menyebutkan, PT Bukit Asam sebagai bagian dari Sumatera Barat terus menaruh perhatian terhalan lingkungan, meski Tambang Ombilin tak lagi berproduksi alias di hentikan sejak beberapa tahun silam.
Bantuan pompa tenaga surya program CSR PT BA ini diberikan sebagai dukungan perusahaan terhadap upaya mencarian solusi guna menyiasati sawah tadah hujan yang dikeluhkan para petani. Karena di Desa Talawi Mudik, ada sekitar 50 hektar sawah yang tak teraliris air irigasi kecuali ketika musim hujan.
Karena minimnya ketersediaan air, produksi gabah mereka hanya bisa di kelola 1 x panen dalam setahun dengan rata-rata produksi sekitar 5 ton dalam satu kali panen setiap tahun. Tapi kini, dengan adanya pompa tenaga surya yang dibangun PT BA, diharapkan mampu mendongkrak jumlah produksi hingga 15 ton setiap tahun dengan masa panen 3 x dalam setahun. Sehingga berdampak terjadinya peningkatan ekonomi masyarakat setempat.
Kepala Desa Talawi Mudik Arison, kehadiran pompa irigasi dengan tenaga surya yang di bangun PT BUkit Asam Tbk bagaikan dahaga ditengah padang pasir. Atas nama masyarakat Desa Talawi Mudik, dia mengucapkan ribuan terima kasih ke PT BA yang peduli dan telah memberi harapan kepada petani di desanya untuk meraih peluang hidup sejahtera dengan produksi gabah dan palawija yang melimpah.
“Terima kasih PT Bukit Asam, dari sekali panen setiap tahun, degan adanya pompa ini kami bisa panen 3 gabah kali setahun melalui sistem tanam silang, tiga kali tanaman padi dan tiga kali tanaman palawija, sehingga kami prediksikan ke depan ekonomi para petani akan lebih baik” ungkapnya, dengan nada datar. Sambil menginformasikan pompa tersebut akan dapat mengalirkan air untuk kebutuhan sekitar 500 hektare lahan sawah di Desa Talawi HIlir dan Bukik Gadang. (zek)