PAHLAWAN, METRO – Berbagai Organisasi Kemasyarakatan dan perkumpulan propesi, Media Masa termasuk Pemerintah Daerah memberikan penilaian, masukan, saran dan kritikan terhadap kinerja Polres Payakumbuh, Selasa (9/7) di aula Polres Payakumbuh, Jalan Pahlawan.
Kegiatan dalam rangka Pengukuran kinerja tingkat Polres Indek Tata Kelola Polri tahun 2019, dilakukan dengan cara mengisi kuisoner secara elektronik dan langsung secara manual bagi yang tidak membawa handphone Android.
Acara yang berlangsung selama 2 jam itu dibuka langsung Wakapolres Payakumbuh Kompol Eridal. Tampak hadir Tim Kemitraan ITK Polri, Hana. Kemudian juga didampingi Biro Kajian Reformasi Birokrasi Polri, AKBP Jumadi. Serta tampak hadir Sekda Kota Payakumbuh, Rida Ananda bersama Asistis Pemerintahan Kota Payakumbuh.
“Dalam kegiatan ini kita ingin mendapatkan masukan terhadap polri kedepan. Dengan harapan kedepan kepolisian lebih baik lagi. Kemudian bagaimana capaian kinerja polri selama ini. Setelah kami mendapatkan masukan, kritikan dan saran akan menjadi acuan juga bagi kami,” sebut Kompol Eridal saat memberi sambutan membuka acara.
Biro Kajian Reformasi Birokrasi Polri, AKBP Jumadi, mengucapkan terimakasih atas partisipasi kehadiran seluruh undangan dari berbagai ormas, propesi dan Pemerintah Daerah dalam kegiatan pengukuran kinerja Polres Payakumbuh. “Silakan berikan masukan yang bapak rasakan sendiri terutama dalam pelayanan. Dan masukannya diberikan secara jujur sesuai dengan apa yang dirasakan. Karena data diri dan dari mana bapak tidak perlu dicantumkan,” sebutnya.
Usai pembukaan, acara langsung dipandu Tim ITK, Hana dan seluruh undangan ada yang memberikan masukan melalui kuisioner dari Handphone seluler dan ada juga yang manual dikertas yang sudah dipersiapka.
“Beberapa mamfaat pengukuran ITK diantaranya Kesiapan menuju zona integritaa, Kinerja tata kelola Polres, Standar kebutuhan sarpras dan sdm, Perbaikan pelayanan publik. Jadi kita melakukan pengukuran kinerja melalui 3 sumber data pertama, Data Objektif (Dokumen resmi dimiliki Polres), kedua Data Persepsi (Kuisioner eksternal dan informan) dan tiga, Data Observasi (penilaian sarpas SIM dan SKCK, dari tiga sumber itu muncul 320 indikator pebgukuran,” sebut Hana.
Memang tampak dari 27 soal yang dipertanyakan dalam kuisioner pengukuran kinerja polri, ada dari satuan lalulintas, bhabinkhamtibmas, Reskrim dan pelayanan SIM, SKCK dan lainnya yang mencakup kinerja polri termasuk ada atau tidaknya pungutan dan penganiayaan tahanan. (us)