NGALAUINDAH, METRO – Kepala BNN Kota Payakumbuh AKBP Sarminal, menyebut Kota Payakumbuh masuk 5 (Lima) besar dari 19 kabupaten/Kota di Sumbar, dalam peredaran gelap narkoba. Bahkan baru-baru ini Dirnarkoba Polda Sumbar berhasil mengamankan kiloan Sabu di Payakumbuh.
Berada diperlintasan Sumbar-Riau, Payakumbuh saat ini tidak lagi sekedar perlintasan bagi para bandar Narkoba, tetapi sudah menjadi pasar empuk dalam Perdagangan barang haram ini. Hal ini dapat dibuktikan dengan acap kali diamankan pemakai, pengedar, dan bandar Narkoba berbagai jenis di Payakumbuh.
“Jika kita perhatikan dari data yang masuk ke Polda Sumbar sewaktu saya masih menjadi Kasubdit Dirnarkoba Polda Sumbar, Payakumbuh masuk dalam lima besar daerah tertinggi peredaran gelap dan penyalahgunaan Narkoba. Sementara untuk tanggap masyarakat dalam hal pelaporan masalah Narkoba masuk dalam 11 besar, artinya masyarakat cukup aktif melaporkan masalalah Narkoba,” sebut Kepala BNN Kota Payakumbuh AKBP Sarminal, di sela-eela kegiatan HANI tahun 2019 di Ngalau Indah, Kota Payakumbuh, Minggu (7/7) kepada wartawan.
Meski masuk dalam lima besar tertinggi dalam hal peredaran gelap dan penyalahgunaan Narkoba, Kota Payakumbuh juga menjadi Kota yang tanggap dalam hal penanganan masalah Narkoba yang disebut-sebut sebagai kejahatan luar biasa.
Mantan Kabag Ops Polres Payakumbuh itu juga menyebut bahwa peranan dan dukungan semua pihak sangat dibutuhkan untuk pemberatantasan dan pencegahan Narkoba di Payakumbuh. Sekecil apapun informasi yang diberikan akan sangat berarti bagi pihak kepolisian maupun BNN. Sebab peredaran Narkoba sudah sangat menghkawatirkan di Sumatera Barat.
”Orang tua, masyarakat dan semua pihak harus berperan dalam hal penanganan masalah Narkoba, jangan segan untuk melaporkan jika ada anggota keluarga yang merupakan pecandu Narkoba dan ingin sehat/direhabilitasi,” harapnya.
Sementara Budi Permana, Ketua Panitia Kegiatan Peringatan Hari Anti Narkoba Internasional di Payakumbuh menyebutkan bahwa pihaknya selalu mendukung berbagai macam upaya yang dilakukan pihak-pihak terkait dalam hal pencegahan dan penanganan masalah Narkoba, sebab ia menyadari penyalahgunaan dan peredaran gelap Narkoba adalah permasalahan yang harus ditangani bersama-sama, tidak bisa oleh aparat kepolisian ataupun BNN saja.
”Kita mendukung proses pembangunan yang dilakukan Pemerintah di segala bidang, termasuk menciptakan sinergi antara Pemerintnah Daerah dengan masyarakat dalam upaya mensosialisasikan Pencegahan Peredaran dan Penyalahgunaan Narkoba,” tuturnya.
Hal yang sama juga diungkapkan wali Kota Payakumbuh yang diwakili Sekda Kota Payakumbuh, Rida Ananda saat memberikan sambutan dalam kegiatan itu. Pemerintah Kota Payakumbuh menurutnya terus berupaya dan mendukung upaya pemberantasan dan pencegahan peredaran gelap Narkoba.
”Kita tentu sangat mendukung upaya-upaya pencegahan peredaran dan penyalahgunaan Narkoba di Payakumbuh. Karena kita sadar Narkoba adalah musuh bersama,” ujar Mantan Kepala Bappeda Kota Payakumbuh itu.
Peringatan Hari Anti Narkoba Internasional atau Hari HANI di Payakumbuh selain diisi dengan kegiatan sepeda santai yang diikuti ratusan Masyarakat, juga diramaikan dengan stand BNNK Payakumbuh yang memberikan informasi kepada masyarakat terkait jenis-jenis Narkoba, selain itu juga ada Deklarasi berupa pemberian tanda tangan lapisan masyarakat Anti Narkoba, khususnya kaum muda atau Millenial.
Kegiatan pemberian tanda tangan tersebtu diawali oleh Walikota Payakumbuh, Kajari Payakumbuh, Kapolres Payakumbuh yang diwakili Wakapolres, Kabagops Polres Payakumbuh, Ketua DPRD Payakumbuh, Kepala BNNK Payakumbuh, Kasat Resnarkoba Polres Payakumbuh, Iptu, Desneri, Kepala Kantor Kebsbang, Budi Permana, Kasatpol-PP Payakumbuh dan diikuti Kepala SKPD ratusan masyarakat yang hadir. (us)