TANAHDATAR, METRO – GDR merupakan salah satu industri kecil menengah (IKM) di Kabupaten Tanahdatar yang memproduksi berbagai makanan ringan kacang atom dan sukro. Sebelumnya, GDR masuk kategori UKM. Namun, karena perkembangan produksinya, GDR yang berada di Ampek Koto Tuo Panyalaian, Tanahdatar ini, akhirnya bertransformasi menjadi IKM.
Pemilik Usaha GDR, Kemrizal Sutan Rajo Mudo mengatakan, nama GDR sendiri diambil dari singkatan Gian dan Risa. Jenis makanan ringan yang diproduksi oleh GDR, yakni kacang atom, kacang sukro. Tapi masyarakat lebih mengenal GDR ini sebagai usaha yang memproduksi kacang atom, karena kacang atom produksi GDR ini mempunyai rasa yang khas dan mendapat tempat di hati masyarakat.
Sebelum memulai usaha yang meproduksi kacang atom ini, Kemrizal pernah menjalankan usaha tekstil. Namun sayangnya, usaha tersebut gulung tikar. Kemrizal tidak pernah menyerah. Dirinya kemudian mencoba usaha produksi kacang atom.
GDR berdiri pada tahun 2003. Sebelum berdiri, usaha produksi kacang ini sudah lama beproduksi yakni sejak tahun 1993 dan mengalami perkembangan yang cukup pesat pada 1998. Kacang atom dibuat dengan menggunakan bahan baku kacang tanah, minyak goreng dan tepung.
Dalam memproduksi makanan ringan kacang, GDR mengambil bahan baku kacang melalui agen.
“Dengan mengambil kacang dari agen, harganya relatif murah, kualitas bahan juga bagus. Sehingga, dapat meningkatkan kualitas produk kacang yang dihasilkan,” ujarnya.
Meski demikian, Kemrizal berharap agar pemerintah dapat mengatasi harga pasar kacang tanah yang sangat tinggi. “Sehingga kita tidak harus membeli kacang impor untuk produk ini. Jika terealisasi kan bisa membantu pertanian kita juga,” harapnya.
Kemrizal mengungkapkan, awal usaha kacang atom ini, dijalankannya hanya bermodalkan Rp21 ribu. Pada awalnya industri ini hanya menggunakan peralatan mesin bekas yang berjumlah tiga unit. Dengan menggunakan mesin bekas ini, GDR hanya dapat memproduksi lima kilogram kacang atom per harinya. Kacang atom yang diproduksinya dijual dari warung ke warung di Tanahdatar.
Ternyata, kacang atom produksinya sangat disukai masyarakat. Dengan semakin berkembangnya produksi kacang atom ini, sejak tahun 2006, industri kacang ini sudah mempunyai banyak peralatan baru yang dibeli dari Jakarta. “Dengan peralatan baru ini, GDR dapat memproduksi 750 kilogram hingga satu ton kacang atom per hari,” ujar Kemrizal, saat menerima kunjungan Dinas Koperasi dan UKM Sumbar, kemarin.
Kini industri kacang GDR dapat memproduksi 1000 tim per hari. Pemasaran produk kacang GDR mengalami perkembangan yang cukup pesat.
“Kacang produksi GDR sudah dipasarkan hingga ke seluruh daerah di Sumbar dan provinsi tetangga,” ujarnya.
Sekarang, GDR tidak hanya memproduksi kacang atom. Tetapi juga kacang sukro. Dengan bertambahnya jenis makanan kacang yang diproduksinya, sekarang Kemrizal bisa meraih keuntungan Rp8miliar per tahun. Diakuinya, untuk mengembangkan usahanya, Kemrizal sangat rajin mengikuti pelatihan-pelatihan yang dilaksanakan oleh pemerintah daerah dan dari pemerintah pusat. Kemrizal selalu memanfaatkan kesempatan pelatihan ini, untuk mendapatkan pengetahuan dan ide-ide terbaru dalam menunjang usahanya.
Meski usahanya sudah berkembang, namun Kemrizal pernah mengalami pengalaman pahit. Pada tahun 2016, industri kacang miliknya ini pernah mengalami kebakaran sehingga industri ini mengalami kerugian yang besar. Tapi, Kemrizal bangkit melanjutkan usaha industrinya, sehingga bisa berkembang seperti saat ini.
Sebagai wujud rasa syukurnya, keuntungan dari usaha industri GDR dimanfaatkan untuk membuka peluang usaha bagi warga sekitar. GDR juga memberikan dampak membuka lapangan kerja bagi masyarakat. Di mana GDR sekarang sudah mempunyai 20 orang lebih pekerja tetap dan sekitar 25 orang pekerja non tetap.
Ia menjelaskan, untuk industri yang memproduksi makanan ringan seperti GDR ini, yang paling utama adalah mempromosikan merek produk. Diakui Kemrizal peran media sangat penting untuk mepromosikan produknya.
“Saya selalu menggunakan media radio, dan cetak, untuk promosi supaya produk industri saya bisa dikenal masyarakat,” ujarnya.
Kemrizal juga berharap, kepada pemerintah daerah, agar selalu memperhatikan perkembangan IKM dan menunjang usahanya, agar dapat produksi lebih besar, untuk dapat bersaing di level nasional. (fan)


















