PASAR RAYA, METRO – Banyaknya bangunan megah di Pasar Raya Padang, ternyata tidak berimbas pada daya beli pedagang. Pedagang banyak yang menjerit karena jual beli yang semakin menurun.
Seperti pengakuan beberapa pedagang lauk kariang (ikan kering) yang kini dikumpulkan pada satu kawasan di Pasa Bagonjong, terletak di antara belakang Balaikota lama dengan Blok 1 Pasar Raya.
Di sana sejumlah pedagang lauk kariang mengeluh karena minimnya orang berbelanja ke sana. “Sejak beberapa bulan kami jualan di sini, jual beli sepi. Kami tak berjual beli,” sebut Anton (34), salah seorang pedagang lauk kariang, ketika dijumpai POSMETRO, Kamis (27/6).
Idealnya, pedagang lauk kariang didekatkan dengan pedagang cabai, bawang, dan sayur. Sehingga pembeli tidak jauh jauh mencari ikan kering. Dalam kondisi sekarang, lokasi yang ada pada satu titik membuat pembeli enggan mencari ikan kering karena lokasinya jauh dari cabai dan kebutuhan lain.
“Bali lado di Blok II, bali ikan kering ka Pasar Bagonjong. Tampeknyo bajauhan. Tantu urang ndak namuh masuk,” tandas Anton.
Dampak negatif lain, jika pedagang ikan kering dikumpulkan di satu tempat, maka orang malas masuk, karena bau ikan kering dalam jumlah besar begitu menyengat dan melekat di baju ketika sudah keluar dari gedung.
Pedagang lainnya, Erni (35) mengatakan, selain karena posisi yang kurang strategis, minimnya jual beli karena disebabkan sistem zonasi di Pasar Raya. Di mana antara ikan, cabai merah, berada di gedung yang berbeda. Sehingga menyulitkan pembeli.
Akibatnya kini, masyarakat justru lebih menyukai belanja di dekat rumah masing-masing. Karena selain akses ke Pasar Raya jauh dari rumah, akses di dalam pasar pun berpisah-pisah karena penempatan komoditi yang terpencar.
“Kalau dapat penataan pasar lebih memudahkan pembeli. Sehingga orang gampang berbelanja,” tandasnya.
“Lama-lama, Pasar Raya ini makin ditinggalkan orang. Karena tempatnya jauh,” tukas dia.
Kepala Dinas Perdagangan Kota Padang melalui Kabid Pengawasan, Hasnah mengatakan, Dinas Perdagang terus berupaya melakukan penataan dengan baik. Semua kehendak pedagang sudah dipenuhi. Dibangunkan kios, tapi tak ditempati. Pedagang malah main kucing-kucingan dengan petugas dengan berjualan di jalan.
Soal minimnya jual beli pedagang, menurut Hasnah karena disebabkan pedagang yang masih berpencar-pencar. Masih ada yang jualan di jalan. “Kami sudah berupaya tertibkan. Tapi pedagang ini main kucing-kucingan. Tetap juga berpencar. Padahal sudah kita upayakan untuk kita kumpulkan,” tandasnya. (tin)