PADANG, METRO – Bank Nagari Syariah menggelar pembekalan manasik haji 1440 H/2019 M di Aula Masjid Raya Sumbar, Sabtu (22/6). Manasik yang digelar bekerja sama dengan Kantor Wilayah Kementerian Agama (Kanwil Kemenag) Sumbar akan diikuti 1.703 calon jamaah haji yang telah melakukan pelunasan biaya penyelenggaraan ibadah haji (BPIH) melalui Bank Nagari Syariah.
Direktur Kredit dan Syariah Bank Nagari Hendri yang membuka pembekalan manasik mengucapkan selamat kepada jamaah yang telah melunasi BPIH tahun ini. Katanya, dari total 5.060 jamaah haji yang akan berangkat dari Sumatera Barat (Sumbar), sebanyak 1.703 orang adalah nasabah yang melakukan pelunasan di Bank Nagari.
“Artinya, sekitar sepertiga jamaah haji. Kepada semua yang berangkat haji tahun ini kami meminta teruslah bersyukur. Masih banyak jamaah yang ingin naik haji, tapi belum mendapat panggilan tahun ini.
Kita semua yang hadir di sini adalah orang yang beruntung,” katanya pada acara yang dihadiri Kakanwil Kemenag Sumbar Hendri dan Pemimpin Divisi Unit Usaha Syariah (UUS) Bank Nagari Azmi Febrian.
Hendri menyebutkan, ibadah haji bukanlah ibadah yang sederhana di banding ibadah-ibadah lainnya. Karena itu membutuhkan bimbingan yang baik dan benar secara rukun dan syarat.
“Karena itulah Bank Nagari mengadakan manasik haji menggandeng Kementerian Agama,” katanya.
Kakanwil Kemenag Sumbar yang juga bernama Hendri menyebutkan, umat Islam akan antusias setiap musim haji tiba. Sebanyak 1,5 miliar umat Muslim di seluruh dunia mendambakan naik haji. Begitu juga dengan 200-an juta umat Islam di Indonesia, termasuk 4,4 juta jiwa masyarakat Sumbar ingin naik haji. Sampai sekarang, ada 4,7 juta daftar tunggu naik haji di Indonesia, 85 ribu orang di antaranya antre di Sumbar.
“Ibadah haji adalah ibadah yang sangat didambakan. Ibadah yang menyempurnakan. Seorang muslim yang sudah haji merasa sempurna rukun Islamnya. Menjadi muslim sempurna,” katanya.
Tahun ini, kata Hendri, di Indonesia 231 ribu orang dijadwalkan berangkat, dari awalnya hanya 211 ribu. “Atas kepercayaan Raja Salman ditambah 20 ribu yang dibagi 15 ribu jamaah dan 5 ribu pendamping.
Total jamaah haji biasa 214 ribu. Terbagi dari jamaah 212.487 dan TPHD (Tim Pemandu Haji Daerah) 1.513. Ditambah haji khusus 17 ribu, terdiri dari jamaah 15.663 dan petugas 1.337 orang. Jadi total jamaah menjadi 231 orang,” katanya.
Untuk Sumbar, sebut Hendri, yang akan berangkat berjumlah 5.060 orang. Dari penambahan, Sumbar juga mendapat kuota 377 orang. “Insya Allah itulah jamaah yang berangkat tahun ini, termasuk saya. Mereka yang berangkat memang jamaah yang beruntung. Karena dari sekian juta orang yang antre, kita yang dipilih. Tidak semua orang dipanggil, tidak semua orang diberi kepercayaan,” katanya.
Hendri menambahkan, pembinaan atau bimbingan haji perlu dilakukan, baik oleh pemerintah atau pihak terkait lainnya. Dilakukan minimal 10 kali, terdiri dari 2 kali manasik massal dan 8 kali tingkat kecamatan. “Sekarang, ada manasik mandiri sampai 56 kali. Jika ditambah pemerintah, bisa sampai 66 kali. Alhamdulillah, ada inisiatif dari Bank Nagari Syariah yang luar biasa. Mengadakan manasik massal seperti ini,” katanya.
Untuk keberangkatan jamaah Sumbar, kata Hendri, akan dimulai oleh Kloter (kelompok terbang) 1 Padang pada 6 Juli. Diterbangkan dari Bandara Internasional Minangkabau (BIM) pukul 07.30 WIB. Diperkirakan akan sampai di Bandara Amir Mahmud (BAM) Madinah atau Bandara Amir Mahmud bin Abdul Aziz (AMAA) Madinah sekitar pukul 11.35 siang waktu Arab Saudi.
“Masa keberangkatan jamaah berhaji sekitar 30 hari. Pemulangan 30 hari. Gelombang pertama selama 14 hari, gelombang kedua 17 hari. Masa tinggal di Arab Saudi sekitar 47 hari dan masa perjalanan 43 hari,” katanya.
Hendri memastikan, Kemenag Sumbar memberikan kemudahan-kemudahan kepada jamaah untuk berhaji.
“Yang penting, jamaah harus siap melalui tiga ujian haji. Yaitu sebelum berangkat, di Arab Saudi dan setelah haji. Maka perlu kesebaran yang tinggi tanpa batas untuk menaikkan kelas jamaah. Selalulah memiliki hati yang paling suci. Pesan kami, jaga kesehatan, maksimalkan manasik. Tak manasik sama dengan kesombongan,” katanya. (r)