PADANGPANJANG, METRO – Koperasi Pondok Pesantren (Kopontren) Diniyyah Puteri Padangpanjang yang berdiri sejak 1994, menjadi koperasi percontohan koperasi syariah di Kota Padangpanjang.
Ketua Pengurus Kopontren Diniyyah Puteri Padangpanjang, Dra Dartini MPd mengatakan, koperasi ini diawal berdirinya menjalankan unit usaha simpan pinjam, yang sifatnya konvensional. Namun, pada 2007 sudah mulai pakai pola syariah. Termasuk penggunaan sistem informasinya.
“Dengan mengusung nilai-nilai syariah, maka untuk menjalankan koperasi syariah ini dimulai dengan dana baru,” terang Dartini saat menerima kunjungan rombongan Dinas Koperasi dan UKM Sumbar, kemarin.
Diakuinya, perubahan dari koperasi konvensional ke koperasi syariah, membuat anggota koperasi lebih tenang. Pasalnya, sisa hasil usaha (SHU) yang diterima lebih bersih, karena zakat dikeluarkan. Selain itu, pola peminjaman sangat jelas, karena mengambil marginnya jelas.
Kemudian sebutnya, yang paling penting dalam penerapan koperasi syariah ini, adanya nilai kejujuran, terhadap penggunaan dana yang dipinjam anggota dari koperasi.
“Dengan penerapan nilai-nilai syariah ini, secara profit, koperasi kita justru meningkat,” ungkapnya.
Saat ini, jumlah anggota Kopontren Diniyyah Puteri Padangpanjang sebanyak 327 orang. Mereka yang menjadi anggota adalah seluruh karyawan Diniyyah Puteri Padangpanjang. Simpanan wajib anggota koperasi sebesar Rp75 ribu naik dari simpanan wajib awalnya sebesar Rp5 ribu.
“Jumlah ini naik sejak empat tahun terakhir,” terangnya.
Ia menjelaskan, pada 2017 lalu, sisa hasil usaha (SHU) Kopontren Diniyyah Puteri Padangpanjang sebesar Rp70 juta. Tahun 2018 ini, SHU meningkat menjadi Rp103 juta. Total aset usaha simpan pinjam sebesar tahun 2017 lalu sebesar Rp1,8 miliar. Sementara itu, pada 2018 mencapai Rp1,6 miliar.
“Secara keseluruhan, total aset koperasi kita tahun 2018 mencapai Rp2,8 miliar, meningkatkan dibandingkan tahun 2017 sebesar Rp2,3 miliar,” terangnya.
Dartini mengungkapkan, koperasi ini menjalankan unit usaha simpan pinjam. Untuk pinjaman kepada anggotanya, maksimal besar pinjamannya maksimal Rp20 juta dengan lama waktu pengendalian pinjaman selama 24 bulan. Pembiayaan melalui pinjaman untuk anggota koperasi selama ini bervariasi.
Seperti untuk modal usaha, konsumtif dan pendidikan.
Kredit pinjaman bagi karyawan yang terkendala macet, dilakukan potong gaji.
“Bisanya yang macet karena ada karyawan yang keluar,” terangnya.
Selain simpan pinjam terangnya, koperasi ini juga memiliki unit usaha konveksi, unit usaha kafetaria juga ada unit usaha pengadaan barang elektronik kerja sama dengan pihak ketiga. Dengan begitu banyaknya unit usaha, Kopontren Diniyyah Puteri Padangpanjang berhasil meraup omset mencapai Rp2 miliar dalam jangka waktu satu tahun.
Kopontren Diniyyah Puteri Padangpanjang juga memiliki tabungan bagi santriwatinya. “Santriwati kita dapat menabung minimal Rp1 ribu. Dana tabungannya bisa kapan saja diambil. Transaksinya bisa harian,” ungkap Dartini.
Saat ini kata Dartini, tabungan santri yang terkumpul mencapai Rp1,7 miliar. Jumlah santriwati yang menabung mencapai 1000 santriwati dari total santriwati mencapai 1.300 santriwati.
“Tabungan santriwati kita ini juga ada beberapa program tabungan. Seperti, tabungan pendidikan, tabungan Idul Fitri, tabungan Idul Adha dan lainnya. Santriwati kita yang menabung juga dibekali dengan buku tabungan,” ungkapnya.
Ke depan, Kopontren Diniyyah Puteri Padangpanjang menurut Dartini akan mencoba membuka unit usaha perumahan untuk anggota. Di mana anggota yang ingin membeli rumah dapat menyicil ke koperasi.
Kabid Koperasi dan Usaha Mikro, Dinas Perdagangan Koperasi dan UKM Kota Padangpanjang, Ernawati mengatakan, saat ini sudah ada 15 koperasi di Kota Padangpanjang yang menerapkan pola syariah.
Tahun ini, pihaknya sedang melaksanakan pendampingan terhadap lima koperasi yang menerapkan koperasi syariah. Targetnya 18 koperasi sudah menerapkan pola syariah tahun ini.
“Pengembangan koperasi syariah sudah tertuang dalam RPJM Pemko Padangpanjang hingga 2023. Kita sudah bentuk tim percepatan pengembangan koperasi syariah, yang ketuanya dipimpin oleh wali kota sendiri,” ungkapnya. (fan)