Aksi perampokan yang dilakukan lima orang di gudang PT Padang Distribusindo Raya (PDR), Jorong Koto Malintang, Nagari Koto Tangah, Kecamatan Tilatang Kamang, Agam, Jumat (13/11), terekam kamera CCTV.
AGAM, METRO–Tiga penjaga gudang PT Padang Distribusindo Raya (PDR) di Jorong Koto Malintang, Nagari Koto Tangah, Kecamatan Tilatang Kamang, Agam, disekap lima kawanan rampok yang beraksi pada Jumat (13/11) dinihari. Para pelaku yang bersenjatakan kapak dan pisau juga membawa kabur uang jutaan dan barang berharga milik tiga korbannya.
Tiga korban yang bekerja di gudang produk Wings tersebut shock dengan kejadian yang baru saja dialaminya. Dalam beraksi, perampok yang terekam CCTV menggunakan mobil jenis APV bersenjatakan pisau, linggis dan kampak, sempat kecele karena tak bisa membuka pintu gudang dan cuma dapat uang Rp2,2 juta. Penelusuran polisi, para perampok masuk ke gudang yang berpagar tinggi menggunakan gunting besar untuk memotong kawat berduri pagar itu.
Sesuai keterangan Hasan Basri (38), satpam, saat kejadian, dia sedang istirahat malam di dalam pos, tiba-tiba didatangi empat orang sambil mengacungkan kampak, linggis dan pisau dan menyuruhnya diam. Untuk mencari selamat, Hasan langsung menurut sesuai yang diperintahkan. Selanjutnya, perampok langsung melakban mulut, mata dan tangan Hasan sambil mengambil HP, cincin dan jam tangan hasan, serta uang Rp150 ribu.
Selesai melumpuhkan Hasan, ternyata perapok itu langsung ke mes yang berada di samping gudang. Sesuai keterangan M Barnadi Akbar (32) kalau dia berdua tidur di mes dengan rekannya sesama pengawas gudang yaitu Wira Hidayat (30). Ketika Barnadi baru saja akan tidur sekitar pukul 02.00 WIB, tiba-tiba terdengar pintu masuk mes ada yang buka. Merasa curiga, Banadi langsung mendekat ke pintu dan masuk seseorang yang wajahnya tertutup sambil mengacungkan kampak. Dengan reflek, Barnadi menepiskan tangan perampok itu sampai jatuh.
Ketika dia berniat akan memukul perampok tersebut, tiba-tiba datang temannya dua orang sambil mengacungkan pisau dan lingis yang membuat Barnadi tidak bisa berkutik. Ketika Barnadi sudah menyerah, Wira Hidayat yang masih tidur langsung dibangunkan oleh perampok. Akhirnya kedua pengawas gudang ini digiring ke Pos Security. Perampok juga mengambil HP dan uang tunai milik Barnadi sebesar Rp2,2 juta. Akhirnya, tiga orang ini diikat dengan mata dan mulut di lakban di dalam pos security.
Tidak sampai lima menit langsung berbunyi alarm, sebab perampok mencoba membuka paksa salah satu pintu gudang yang sudah dipasang alarm. Mendengar adanya bunyi alarm, terdengar suara mobil pergi dengan cepat. Salah seorang security, Bambang Setiawan (35) yang sedang tidur di Mushalla langsung terbangun karena mendengar alarm. Setelah dia lihat ke bagian depan gudang, ternyata rekan-rekannya sudah diikat dan disekap di dalam pos.
Ketika mereka sudah dilepaskan oleh Bambang, menggunakan sepeda motor, Hasan Basri langsung melapor ke Polsek Tilatang Kamang yang berjarak sekitar 800 meter dari gudang itu. Adanya laporan tersebut, jajaran Polsek Tilatang Kamang dan Polres Bukittinggi langsung menuju lokasi melakukan olah TKP dan berhasil mengamankan gagap, balok pendek serta sendal jepit yang diduga kuat milik perampok.
Kapolsek Tilatang Kamang, Iptu Yulandi Rusadi yang ditemui di lokasi menjelaskan kalau pihaknya masih menyelidiki kasus itu dan akan terus meningkatkan patroli anggotanya pada tempat-tempat tertentu. “ Sesuai dengan rekaman CCTV, kalau pelaku berjumlah sekitar lima orang menggunakan mobil APV. Sesuai dengan keterangan pihak gudang, kerugian pada kejadian ini diperkirakan sekitar Rp 2,7 juta, sebab pelaku ini belum sempat masuk ke dalam gudang,” terang Kapolsek. (wan)
