PDG.PARIAMAN, METRO – Puluhan rumah di Pasie Baru Nagari Pilubang, Kecamatan Sungai Limau, terancam abrasi. Saat ini ada belasan sudah tergantung di bibir pantai, Jumat (21/6). Selain rumah juga ada gedung sekolah dan gudang-gudang tempat penyimpanan ikan kering yang juga terancam. Sebelumnya ada beberapa gudang telah terban ke dasar laut.
Di belakang Gedung SMP Negeri 4 masih ada beberapa gudang. Gudang-gudang ikan asin itu sudah tergaing pula. Jika terban, sasaran berikutnya tentu gedung sekolah.
Suriani, salah seorang pemilik gudang, Jumat (21/6) menyebutkan, abrasi mulai terjadi sejak April atau pada Ramadhan lalu. Hanya hitungan bulan, sudah lebih 200 meter bibir pantai yang tergerus.
Kemudian, hal senada yang disampaikan Zendri.
Pemilik warung kopi itu menyebutkan, sebagian dari warga sudah ada yang mengungsi. “Kami semua cemas dan, kami tidak tahu harus pindah kemana,” ujarnya.
Sementara itu, Kepala BPBD Padang Pariaman, Budi Mulya menyebutkan, masalah abrasi di Pasie Baru sudah dalam proses penganggaran. Pihak Balai (BKSDA) Provinsi Sumbar sudah turun ke lapangan. Untuk mengantisipasinya abrasi diperlukan dana sekitar Rp40 miliar.
Sementara itu, Ali Murtin, tokoh masyarakat di sekitar lokasi mengatakan, hari ini akan ada goro bersama dari warga untuk memarit abrasi yang bersifat sementara.
”Iya, rencana hari ini kami akan goro memarit gerusan abrasi dengan karung berisi pasir sekitar 40 karung,” kata Ketua KUD Mina Sinar Laut di lokasi abrasi.
Lebih lanjut Ali mengatakan, sebelumnya sudah ada dari pihak pemerintah yang melakukan pemagaran dengan 40 ton karung berisi pasir.
”Namun karung tersebut dibawa hanyut oleh ombak yang besar,” katanya.
Dikatakan, ada beberapa rumah warga yang hancur bagian dapur karena abrasi.
“Kami berharap pemerintah segera mengantisipasi terjadinya abrasi. Kami butuh alat berat untuk melakukan pemagaran biar lebih kuat dan efektif tidak seperti sebelum-sebelumnya,” ungkap tokoh masyarakat tersebut. (z)