PADANG, METRO – Menyemangati kinerja anggota Koperasi Bongkar Muat (Koperbam) Telukbayur, sebanyak 62 Kepala Regu Kerja (KRK) hasil seleksi tim gabungan yang ketat, untuk selalu mengendepankan pelayanan dan menjaga kekompokan, sehingga martabat organsasi terjaga dengan utuh. Jangan pernah terpangaruh oleh hasutan orang yang tak bertanggungjawab yang akan merusak organisasi.
Banyaknya isu isu yang tersebar di luar dapat menjadi momok bagi orang yang akan merusak organisasi yang sudah puluhan tahun berdiri ini.
“Anda terpilih atau dipercaya menjadi Kepala Regu Kerja (KRK) itu bukan karena uang sogok menyogok, tapi karena kemampuan anda sendiri terpilih,” ujar Ketua Koperbam Chandra didampini Sekretaris Nursal Uce, Bendqahara Usman Z dan Ketua BP Paiman, saat rapat perdana usai Lebaran 1440 H.
Dikatakan, Chandra yang juga dipercaya oleh Inkop sebagai Koordinator SDM wilayah Sumatera ini, mengaku bahwa pihaknya mendengar kabar selentingan bahwa saat pemilihan KRK dari 72 orang KRK diciutkan jadi 62 orang karena kebutuhan organsiasi, tersebar isu pihak Koperbam menerima dana masing masing Rp10 juta dari para KRK yang ikut seleksi.
Selain itu, mengenai pembayaran gaji dan kesejahteraan lain yang dilalaikan oleh pihak Koperbam juga terjadinya pemicu rusaknya organisasi, termasuk nasib anggota yang sudah manula.
Padahal, demi menyambut perdagangan bebas saat ini dan persaingan di segala lini, kita sudah beberapa kali melakukan registrasi ulang anggota. Ujian Kompetensi bagi para anggota yang mendatangkan tim dari pusat serta penciutan KRK karena kebutuhan organinasi.
“Hal ini sangat berguna sekali dengan pendatapan kita. Dengan jumlah KRK yang 62 orang, rotasi kerja akan cepat sehingga akan memudahkan pendapatan kita,” jelas Chandra.
Sedangkan masalah seleksi KRK itu, kita memakai tim gabungan dari KSOP, Polsek Kawasan Telukbayur, Dinas Kesehatan Pelabuhan dan pihak terkait lainnya. Kalau tak percaya, langsung “Tanya kepada KRK,” tegas Chandra.
Masalah keterlambatan hak hak yang diterima, tidak ada persoalan. Kemudian anggoat yang sudah manula, juga jadi embusan oleh pihak tak bertanggungjawab itu.
Sebelum mereka mempertanyakan soal anggota yang masuk manula, Koperbam sudah memikirkannya hingga ke tingkat pusat yang bertanggungjawab.
Mereka ini terpaksa kita pekerja, namun volumenya tak penuh.
Kalau tak dipekerjakan, tentu kita harus mempersiapkan uang pisah yang banyak ratusan juta rupiah.
“Jadi untuk itu tak perlu dipersoalan masalah itu lagi,” ujar Chandra.
Kepala Disnakering Padang Yunisman mengatakan, sebelum dirinya menjabat Disnakering, saya mennjadi Kepala Dinas Koperasi dan UKM. Saya tahu banyak dengan Koperbam.
Organisasi Koperbam saat ini lebih maju. Saya akui dibawah kepemimpinan Chandra, kesejahteraan para anggota dapat, kegigihan yang ditoreh Ketua Koperbam Chandra tersebut adalah bukti rasa tanggungjawab pengurus terhadap anggotanya.
Buktinya, Koperbam adalam TKBM satu satu yang paling tercepat menggelar RAT tahun buku 2018.
Saya mengetahui persis apa yang dihadapi pengurus dan ketua Koperbam sebelum RAT kemarin. Begitu banyak persoalan yang dihadapi, namun pengurus berhasil menyikapinya dengan bijaksana.
“Perjuangan yang dilakukan pengurus dan ketua, merupakan bukti kegigihan pak Chandra, sehingga anggota saat ini mendapatkan hak-haknya,” ucap Yunisman. (ped)