BUKITTINGGI, METRO – Sejak beberapa minggu terakhir, masyarakat Kota Bukittinggi dibuat resah dengan masih banyaknya sampah yang menumpuk dan bertebaran di pinggir jalan, di luar waktu yang telah ditentukan. Padahal, di kota warga pada umumnya telah mengikuti aturan untuk membuang sampah dari pukul 18.00 hingga pukul 06.00 WIB.
Menindaklanjuti keluhan masyarakat, Wali Kota Bukittinggi Ramlan Nurmatias melakukan pemantauan langsung kondisi itu pada pagi dan siang hari, Selasa (18/6).
Dari hasil pemantauan, ternyata apa yang selama ini dikeluhkan masyarakat ternyata benar. Sampah masih saja bertumpuk, padahal pada jam-jam yang ditentukan, sampah itu sudah seharusnya diangkut oleh truk pengangkut sampah.
Wali kota mengakui salah satu penyebab bertumpuknya sampah di pinggir jalan, disebabkan banyak truk yang sampah yang tidak bekerja maksimal. Untuk itu, wako langsung sidak dan mengumpulkan sopir dan petugas kebersihan, khususnya yang mengangkut sampah ke tempat pembuangan akhir (TPA), di kawasan Bypass Gulai Bancah.
Dalam sidak itu, wako melihat ada beberapa mobil pengangkut sampah yang hanya khusus membawa sampah berbahan plastik. Terindikasi, sampah plastik itu dijual di Payakumbuh dan berdampak pada lamanya proses pengangkutan. Selanjutnya, wali kota juga mendapati sejumlah truk yang belum memperpanjang KIR serta kondisi mobil yang sudah tidak layak jalan.
Ramlan Nurmatias, menegaskan, kepada dinas lingkungan hidup untuk lebih kerja maksimal. Proses mengangkut sampah harus lebih ditingkatkan. Karena secara rata-rata minimal satu mobil itu dapat membawa 3-4 ton sampah per satu kali jalan. Namun dari data yang ada, masih ada yang dibawah tiga ton.
“Tidak ada lagi toleransi. Bukittinggi harus bersih dari sampah. Pengangkutan sampah harus lebih maksimal. Kalau perlu mengangkut sampah harus tiga atau empat kali dalam satu hari ke TPA Payakumbuh. Pemerintah sudah berupaya memperhatikaan kesejahteraan petugas kebersihan, termasuk para sopir dan petugas untuk mengantar sampah ke TPA Payakumbuh. Sistem dan pengawasan harus diperbaiki semua. Jika terulang lagi, akan saya tindak tegas,” tegas Ramlan.
Lebih lanjut Ramlan juga mengakui pada saat libur lebaran kemarin, kondisi jalan cukup padat dan memakan waktu untuk proses mengantarkan sampah ke TPA.
“Namun sekarang sudah tidak macet lagi. Tidak ada alasan lagi kedepannya. Hari ini semua sampah di Bukittinggi harus diangkat dan dibersihkan,” tambah Wako.
Terkait sampah plastik, Walikota membolehkan petugas kebersihan membawa sampah plastik itu, tapi tidak boleh dijual di Payakumbuh dan harus dijual di Bukittinggi. “Kami izinkan itu, tapi untuk dijual di Bukittinggi, tidak ke Payakumbuh. Disiplin harus ditingkatkan. Jangan bermain dengan hal itu,” ungkap Ramlan.
Sedangkan untuk mobil yang belum di KIR dan tidak layak jalan, wali kota meminta dinas lingkungan hidup, untuk segera melakukan KIR. “Untuk yang tidak layak jalan, jangan dibawa lagi. Kami akan tambah mobil baru pada anggaran perubahan nanti,” tutup Wako. (u)