MENARA peninjau air laut di kawasan Pasir Muaro, Parupuak Tabing, Kecamatan Kototangah, terbengkalai dan tidak terawat. Besi rangkanya berkarat tidak layak untuk dipakai.
Disekelilingnya juga terdapat semak belukar yang sudah tinggi. Nampaknya, terabaikan oleh pemerintah dan warga sekitar yang tidak acuh melihat kondisi ini. Seolah-olah daerah itu tidak rawan bencana. Sehingga menara pemantau air laut ini tidak begitu berguna.
Pantauan POSMETRO, Selasa (18/6), daerah yang terletak di zona merah tsunami tersebut, hanya berjarak kurang lebih 200 meter dari bibir pantai. Di kawasan ini juga terdapat puluhan rumah padat penduduk yang sangat berisiko.
Kesadaran mitigasi dari warga diperlukan. Salah warga Ucok, (36) menyebutkan, menara peninjau air laut sangat berguna. Sayangnya, keadaan menara sudah rusak, berkarat. Kondisi seperti ini sudah lama dibiarkan saja oleh pemerintah.
“Jika dilihat sangat tidak layak. Boleh dikatakan bisa roboh kalau ada yang menaiki menara ini. Memang, dulu kalau ada gempa kita naik dan melihat serta pantau keadaan air laut dari menara ini, surut atau tidak, seperti tanda-tanda akan tsunami,” ujar Ucok, dengan logat khas Bataknya.
Warga lain, Deni (45), berharap Pemko Padang untuk membenahi segala fasilitas mitigasi becana.
“Melihat tempat tinggal kami yang dekat dengan laut, kami sadar akan perlu mitigasi dan protap untuk evakuasi apabila terjadi bencana. Harapan saya agar pemerintah juga seiring melengkapi segala fasilitas mitigasi yang ada di lingkungan kami,” ujarnya.
Sementara itu, Lurah Parupuak Tabing Herman mengatakan, akan merespon keluhan warga. Pihak kelurahan akan segera melakukan gotong royong dan usulan perbaikan menara.
“Saya akan menindaklanjuti informasi warga. Minggu depan, kami goro bersama perangkat RT dan RW untuk kegiatan manunggal kelurahan membersihkan jalur evakuasi dan fasilitas mitigasi,” sebut Herman.
Selain itu, Herman menambahkan untuk mitigasi bencana gempa di kantor Lurah Parupuk Tabing, baru-baru ini telah dipasang alat pengukur geteran gempa yang dipasang BMKG bekerjasama dengan Pemerintah Jepang.
“Alhamdillah di kantor kami telah dipasang alat pengukur gempa bantuan BMKG dan Jepang. Diharapkan alat berguna untuk kesiagaan akan bencana bagi warga Parupuak Tabing. Dikarenakan daerah kami ini terletak di zona merah tsunami, sangat perlu kewaspadan dan kesadaran mitigasi bencana,” lugasnya. (cr1)