SAWAHLUNTO, METRO – Meningkatkan ekonomi kerakyatan dengan membuka lapangan kerja dan daya tarik kota, pabrik serai wangi dan sukun segera didirikan di Sawahlunto, tepatnya di Desa Kolok Nan Tuo.
Hal itu merupakan hasil kerja sama antara pemerintah setempat dengan Dinas Kehutanan Provinsi “Untuk tahap awal, pada akhir bulan ini akan ada launching penyerahan bibit sukun yang diperkirakan ada sebanyak 5000 batang,” ungkap kepala Desa Kolok Nan Tuo, Adeks Rossy bersama Yeni Yarnismayeni di Kantornya, Selasa (18/6)
Lebih jelas kata Pak De (panggilan akrab Adeks Rossy-red), buah sukun itu akan diolah menjadi tepung karena sukun memiliki kandungan karbohidrat dan nilai gizi yang tinggi dan bisa dijadikan sebagai sumber pangan lokal yang dinilai cukup potensial.
Sementara untuk serai wangi, kata Adeks Rossyi akan didirikan tahun ini dengan memanfaatkan sekitar 40 hektar lahan yang ada di Kawasan Ngalau Harimau, Desa Kolok Nan Tuo.
“Diperkirakan kalau produksi setengah jadi serai wangi akan mulai pada akhir tahun ini dengan bekerja sama dengan perusahaan sabun dan parfum, namun kalau untuk produksi sukun akan memakan waktu cukup lama,” kata Adeks.
Proses pembuatan pabrik ini tentu bertahap, lanjutnya, diawali dengan didirikannya embung yang telah selesai dibangun oleh bantuan CSR PTBA dengan dana Rp 200an Juta. “Kita sekarang telah ada satu embung yang siap menampung 3500 liter air, namun sebenarnya ada 3 embung lagi yang akan didirikan, tinggal menunggu kepastian dari Kementrian Pedesaan,” jelas Pak De.
Hal ini dilakukan adalah dalam upaya Desa meningkatkan ekonomi kerakyatan dengan setidaknya bisa membuka lapangan kerja “Dari pabrik serai wangi saja, minimal bisa menampung 20 orang pekerja dan tentu nanti akan banyak kaitannya untuk rakyat sekitar,” ujar Adeks. (zek)