JAKARTA, METRO – Sidang gugatan sengketa Pilpres telah digelar di Mahkamah Konstitusi (MK). Tim Hukum Prabowo Subianto-Sandiaga Uno juga telah membacakan materi gugatannya.
Menanggapi hal tersebut, Wakil Ketua Badan Pemenangan Nasional (BPN) Prabowo-Sandi, Priyo Budi Santoso mengatakan dalam sidang lanjutan nanti pihaknya akan membawa saksi yang akan memberikan keterangan mengejutkan.
“Nanti saudara sekalian saya mohon izin pada menit-menit tertentu nanti mudah-mudahan ada juga saksi-saksi hidup yang akan memberikan keterangan yang bersifat ‘wow’ kepada kita semua,” ujar Priyo dalam diskusi di kawasan Menteng, Jakarta, Sabtu (15/6).
Namun demikian, Priyo mengatakan sampai saat ini masih memikirkan mengenai keamanan dari saksi tersebut. Karena bisa saja setelah memberikan kesaksian ada hal yang tidak diinginkan.
“Kalau memang nanti ada beberapa di antaranya itu dan seterusnya dijamin rasa aman dan seterusnya misalnya ya. Saya belum tau ini jadi dikeluarkan atau tidak,” katanya.
Terpisah kepada JawaPos.com, Wakil Ketua Tim Kampanye Nasional (TKN) Jokowi-Ma’ruf Amin, Abdul Kadir Karding mengatakan, pihaknya menunggu saksi yang dibawa oleh BPN ini. Bahkan dia penasaran apa yang membuat kaget semua pihak dengan menghadirkan saksi itu.
“Pada prinsipnya silahkan saja mendatangkan saksi dari mana saja, itu haknya BPN. Ya kita tunggu saja yang bikin kaget itu apa,” ujar Karding.
Menurut Karding, adanya saksi itu juga harus dibarengi dengan fakta-fakta yang ada. Jangan menghadirkan saksi yang bernuansa politik yang hanya ingin membuat gaduh suasana.
Karena menurutnya, yang dibutuhkan dalam hukum adalah fakta dan bukti, bukan hal-hal yang bernuansa politik, bombastis, atau bernuansa bikin ramai dan kontroversi.
“Tapi dibutuhkan bukti-bukti nyata kenapa hasil perselisihan, hasil sengketa pilpres berbeda, nah ini harus dibuktikan,” ujar Karding.
Sementara itu, menanggapi adanya rencana BPN bakal membawa saksi kejutan itu, KPU belum memberikan respons. Hingga berita ini diturunkan, tiga komisioner KPU seperti Ilham Saputra, Wahyu Setiawan, dan Pramono Ubaid Tanthowi belum memberikan tanggapan atas pesan konfirmasi yang dilayangkan JawaPos.com. (JPG)
