SOLSEL, METRO – Tak ingin melihat anak-anak bermain dengan kegiatan yang tidak positif dan tidak bermanfaat, Nella Ismawati (28) mendirikan Taman Baca Darrul Izzah di Jorong Mercu, Nagari Sungai Kunyit, Kecamatan Sangir Balai Janggo, Solok Selatan (Solsel).
Taman bacaan yang didirikan 1 Juli 2018 itu berawal dari keprihatinannya melihat anak-anak di daerah itu yang menghabiskan waktu dengan kegiatan tidak positif. Yakni melakukan balapan motor, main gawai sepanjang hari dan melakukan hal yang tidak bermanfaat. Hal itulah yang membuat wanita pengajar di Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) ini berinisiatif membuat taman bacaan dikediamannya. Meski pertama berdiri, taman bacaannya sepi dari peminat, namun dia tidak patah arang.
Dia mencoba berpikir mencari jalan bagaimana minat baca itu ada dan anak-anak bisa mendatangi taman baca yang dia dirikan. Lalu terlintas olehnya mengajak pelajar di sekolah untuk datang. Hal itu dia lakukan ketika jam istirahat dengan menjemput para siswa dengan izin kepala sekolah.
“Ternyata ini mampu menarik minat mereka, dulu mereka diajak datang untuk membaca, sekarang mereka sudah datang sendiri,” ujarnya, Kamis (13/6).
Ia menjelaskan, tempat tinggalnya mayoritas berada di kawasan perkebunan sawit dan karet. Hal ini membuat para orang tua juga kurang peduli dengan pendidikan anak sehingga sepulang sekolah mereka hanya bermain tidak karuan.
Taman bacaan ini sekarang sudah mulai banyak anak-anak usia tiga tahun hingga pelajar SMA yang datang untuk membaca dan para balita bermain.
“Para balita mereka biasanya diajak oleh kakaknya untuk bermain sebab di taman bacaan tersebut juga ada berbagai macam permainan. Kakaknya membaca dan adiknya bermain,” sebutnya.
Taman bacaan Darul Izzah pada awalnya mulai buka pukul 09.00 WIB sampai 21.00 WIB. Tapi setelah dievaluasi akhirnya dirubah dimana buka dimulai pukul 11.00 WIB dan tutup pukul 16.00 WIB. Wanita kelahiran 1991 ini mengaku, sekarang ada sekitar 30 anak-anak setiap harinya datang ke taman bacaannya. Taman bacaan tersebut juga melaksanakan bedah buku setiap Sabtu malam dengan peserta pelajar SMP dan SMA.
Nella menjelaskan, koleksi buku di taman bacaan Darul Izzah datang dari donatur dan sekarang baru ada sekitar 100 eksemplar. Dikatakannya, anak-anak di sekitar taman bacaan Darul Izzah tidak hanya butuh sumbangan buku atau mainan tetapi juga motivasi.
Kepala Bidang Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak, Nonfiarti, mendorong setiap nagari mendirikan taman bacaan untuk menunjang pertumbuhan anak secara positif. Ia juga mengapresiasi taman bacaan Darul Izzah, walaupun lokasinya jauh, tapi bisa memotivasi anak-anak untuk belajar.
“Taman bacaan bukan hanya untuk belajar, tapi juga bermain sehingga sangat bermanfaat untuk pertumbuhan anak,” katanya.
Sementara itu, Wakil Sekretaris Pusat Pelayanan Terpadu, Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (P2TP2A) Kabupaten Solsel, Afrizal Amir berharap taman baca di Jorong Mercu Nagari Sungai Kunyit ini mampu dicontoh oleh nagari lain. Sehingga mereka bisa bermain di taman baca sekaligus mendapatkan ilmu. (afr)