LIMAPULUH KOTA, METRO – Mulyati (57), korban hilang tragedy Kijang Innova maut BA 1751 BP di perbatasan Agam dengan Limapuluh Kota ditemukan meninggal di Lubuak Pesong, aliran Batang Agam di Jorong Tambun Ijuak, Nagari Koto Tangah Batu Hampa, Limapuluh Kota. Lokasi yang berbatasan langsung dengan Nagari Barulak, Tanahdatar, sejauh 3 kilometer dari tempat kejadian.
Nenek asal Koto Baru, Kecamatan X Koto, Tanahdatar itu ditemukan Selasa (11/6) sekitar pukul 11.15 WIB. Berawal dari penyisiran tim gabungan terdiri dari Basarnas/Pos Limapuluh Kota, BPBD Agam, Pol PP Agam, Polres Kota Bukittinggi, BPBD Limapuluh Kota, PMI Bukittinggi, BRT Bukittinggi dan relawan lain sejak pagi.
Meski kondisinya masih utuh, namun karena sudah tiga hari sejak kejadian Minggu (9/6) sekitar pukul 21.30 WIB, sudah mulai tercium bau. Setelah dievakuasi, jenazah Mulyati langsung dibawa ke kampung halamannya di Koto Baru.
”Setelah kita lakukan pencarian dengan menyisir Sungai dan menggunakan perahu karet dalam aliran Batang Agam, sejauh 3 kilometer dari tempat kejadian, ditemukan korban sekitar pukul 11.15 Wib. Sudah dievakuasi kemudian dibawa ke rumah duka,” sebut Kepala Pos SAR Limapuluh Kota, Robi Saputra.
Robi menyampaikan, pencarian masih terus dilakukan sampai beberapa hari ke depan. Mengingat masih ada satu orang lagi yang dinyatakan hilang, Deva (6). Pencarian berlangsung hingga pukul 18.00 Wib setiap hari selama masa tanggap darurat.
”Memang beberapa saat setelah dilakukan evakuasi, hujan deras sempat turun. Namun, kita akan tetap melakukan pencarian hingga pukul 18.00 WIB. Dan masa tanggap darurat akan berlangsung selama 7 hari,” sebut Robi.
Kabid Kedaruratan dan Logistik BPBD Limapuluh Kota, Ramadinol menyebut, jasad salah seorang korban yang hilang sudah ditemukan dan dibawa ke rumah duka.
“Memang sudah ditemukan sekitar 3 kilometer dari tempat kejadian. Dan korban ditemukan sekitar 1 kilometer dari jembatan Barulak,” sebutnya.
Koordinator Pencarian, Hunter mengakui bahwa medan Batang Agam kondisi airnya sudah mulai surut dari sebelumnya. Dan beberapa peralatan seperti perahu karet untuk menelusuri aliran sungai juga dikerahkan.
”Saat ini air Batang Agam sudah surut. Kita menelusiri aliran sungai dengan perahu karet. Karena aliran Batang Agam merupakan aliran deras arum jeram, maka kita tidak melakukan penyelaman. Kita mohon doa dari masyarakat semoga korban segera ditemukan,” harapnya.
Seperti diketahui, mobil Kijang Innova warna Putih Minggu (9/6) sekitar pukul 23.00 WIB terjun bebas masuk aliran Batang Agam. Akibat peristiwa nahas tengah malam itu menyebabkan 1 orang meninggal dunia, 2 hilang (satu telah ditemukan) dan 7 mengalami luka-luka.
Sementara Putri Najwa (7) menghembuskan nafas terakhir akibat kecelakaan tunggal mobil dari arah Payakumbuh hendak menuju Padangpanjang. Sedangkan 4 korban yang sudah mendapatkan perawatan medis di RSUD Adnan WD.
Wakapolres Payakumbuh Kompol Eridal didampingi Kabag Sumda Kompol Russirwan menyebut, diduga mobil yang dikemudikan Rasid Akbar (17) yang melaju dari arah Payakumbuh menuju Padangpanjang itu hilang kendali saat sampai dilokasi kejadian. Sehingga kenderaa terjun masuk jurang Batang Agam dengan ketinggian sekitar 30 meter.
Kenderaan yang membawa 10 penumpang itu kuat dugaan berbalik-balik sebelum sampai didasar Sungai. Sebab, keempat rodanya sudah keatas saat sampai di dasar Batang Agam. Kondisi disekitar Batang Agam yang berada di pinggir Jalan Raya Payakumbuh-Bukittinggi itu saat malam memang sedikit kelam karena tidak ada penerangan jalan. Mengingat antara bibir jalan dengan pinggir jurang hanya berjarak 1-2 meter saja.
Kenderaan Inova yang sudah berada di dasar Batang Agam itu, berhasil dideret keluar sekitar pukul 5.00 WIB subuh Senin. Kondisinya yang ringsek menandakan kenderaan terhempas masuk dalam Batang Agam. Ditambah kondisi aliran Batang Agam yang dipenuhi bebatuan dan aliran air yang cukup besar dan deras. (us/u)