POLIKO, METRO – ”Saya minta, tidak ada lagi anak-anak Payakumbuh yang berhenti sekolah karena kendala biaya, tidak ada lagi Anak-anak Payakumbuh yang berprestasi gagal kuliah karena dak ada biaya. Berdosa kita jika membiarkan itu terjadi,” begitu disampaikan Wali Kota Payakumbuh, H.Riza Falepi kepada Sekretaris Daerah (Sekda) Rida Ananda dan sejumlah kepala perangkat daerah Kota Payakumbuh diruang kerjanya, Senin (20/5).
Pernyataan wali kota itu merupakan respon dari arahan Presiden RI saat pelaksanaan Musrenbang Nasional beberapa waktu lalu. Sebelumnya, wali kota bersama jajaran terkait sudah melakukan studi banding ke dua daerah untuk mempelajari model beasiswa bagi masyarakat kurang mampu, yaitu ke Pemprov Riau dan juga Pemkab Tanah Datar.
Wali kota kemudian meminta dinas terkait untuk menganggarkan bantuan beasiswa bagi warga kurang mampu tersebut pada tahun anggaran 2020 lebih besar dari anggaran tahun berjalan sekarang.
Sebelumnya, Kepala Badan Keuangan Daerah, Syafwal melaporkan bahwa anggaran beasiswa untuk tahun berjalan masuk kepada anggaran hibah Bansos. Dilaporkan, untuk tahun 2019, ada anggaran sebesar Rp50 juta tersedia.
Asisten III Setdako Amriul Dt. Karayiang juga melaporkan adanya puluhan warga Payakumbuh penerima beasiswa Bidik Misi yang terancam tidak bisa Kuliah karena ketiadaan dana untuk berangkat ke kampus yang menerima mereka.
”Bidik Misi ini baru diberikan setelah enam bulan anak-anak kuliah pak, sementara mereka sebagian diterima diperguruan tinggi bergengsi di Pulau Jawa. Mereka tidak ada biaya kesana dan terancam batal kuliah,” lapor Amriul.
Mendengar itu, wako langsung memerintahkan Kepala BKD dan Kesra untuk bisa memfasilitasi bantuan untuk mereka.
”Kita punya pos anggaran Bansos yang tidak direncanakan, saya minta itu bisa sipakai untuk membantu anak-anak tersebut. Saya minta masing masing anak dibantu Rp2 juta agar mereka bisa berangkat ke kampus dimana mereka diterima,” perintah wako.
Selanjutnya, wali kota juga meminta pada anggaran tahun 2020, Pemko bisa menganggarkan beasiswa bagi 1000 anak di tingkat SD dan SMP.
”Kita mulai dulu secara bertahap. Untuk tahun 2020 saya minta kita bisa bantu sekitar 1000 anak SD dan SMP. Untuk SD tolong dianggarkan per anak Rp 800 ribu dan untuk SMP Rp 1 juta. Pada tahun berikutnya Insyaallah kita coba menyentuh seluruh jenjang pendidikan termasuk SMA dan tingkat kuliah,” pinta wali kota.
Wali kota mengingatkan agar dinas terkait menyusun Juklak dan Juknis dalam pemberian bantuan beasiswa tersebut. Walikota juga mengingatkan proses pendataan harus betul-betul dilakukan dengan baik, agar beasiswa yang diberikan tepat sasaran.
”Sesuai ketentuan, penerima Bansos harus ada dalam Basis Data Terpadu (BDT) maka tolong pendataan kedepan mengacu kesana. Dan juga mereka harus memiliki KK dan KTP Kota Payakumbuh,” pungkas Wako Riza. (us)