SAWAHLUNTO, METRO – Pemerintah Kota Sawahlunto mengakui lambannya proses pekerjaan infrastruktur tahun ini karena ada kendala pemerintah daerah dalam merealisasikan program- program 2019.
Hal itu disampaikan Wako Sawahlunto, Deri Asta pada nota jawaban Wali Kota Sawahlunto terhadap pandangan umum beberapa fraksi DPRD kota pada rapat paripurna DPRD kota Sawahlunto yang dipimpin Ketua Adi Ikhtibar, Wakil Ketua Hasjhoni dan Weldison, Senin (20/5).
”Kami akui, ini permasalahan kita yang selalu berulang setiap tahun. Ke depannya, kita berharap hal ini tidak terulang kembali dengan memberikan solusi pengupayaan kegiatan – kegiatan fisik konstruksi tahun 2020 dengan menambah anggaran untuk perencanaan teknis pada perubahan anggaran APBD 2019,” kata Deri.
Sebelumnya, pada rapat paripurna DPRD Sawahlunto 14 Mei 2019 lalu, fraksi Demokrat–PDI Perjuangan dan fraksi PKPI–PKS menyoroti lambannya proses memulai pekerjaan infratruktur tahun anggaran 2019 di Kota Sawahlunto.
Fraksi ini meminta agar proses pelelangan pekerjaan infratruktur dilakukan di awal tahun dan jangan lagi sampai di pertengahan tahun anggaran. Hal yang sama juga diungkapkan Ketua Komisi III DPRD Kota Sawahlunto Yunasril. Ia menekankan setidaknya pekerjaan yang ditunda tahun lalu karena kekurangan ketersediaan anggaran.
“Tak ada alasan keterlambatan. Sebab, pengesahan Perda Anggaran Pendapatan Belanja Daerah (APBD) tahun anggaran 2019 sangat lebih awal, karena pada rapat paripurna, Selasa (27/11) lalu, DPRD bersama Wali Kota sudah menyepakati APBD 2019,” ujarnya. (zek)