SOLOK, METRO – Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Sumbar melalui Bidang Keluarga Sejahtera dan Pembangunan Keluarga mengadakan workshop Program Ketahanan Keluarga Lansia dan Rentan di Kampung KB, Rabu (15/4).
Kegiatan tersebut dilaksanakan di aula Dispenduk-KB Kota Solok dengan menyiapkan tiga orang narasumber. Kadispenduk-KB Kota Solok, Edi Candra mengatakan, Bina Keluarga Lansia dimaksud adalah kelompok kegiatan yang dilakukan untuk meningkatkan pengetahuan dan keterampilan keluarga lansia. Kemudian, keluarga yang memiliki anggota keluarga berusia sama dan diatas 60 tahun dalam pengembangan, pengasuhan, perawatan dan pemberdayaan lansia agar dapat meningkatkan kesejahteraannya.
”Seseorang/kelompok lansia yang mampu beradaptasi terhadap proses penuaan secara positif sehingga mencapai masa tua berkualitas dalam lingkungan yang nyaman. Lansia tetap sehat secara fisik, sosial dan mental melalui siklus hidupnya, mandiri, aktif dan produktif (diukur melalui indikator 7 dimensi Lansia tangguh),” jelasnya.
Kabid KS/PK BKKBN Sumbar, Magdalena Wati Yulia menyampaikan mengenai kebijakan dan strategi Pembinaan Ketahanan Keluarga Lansia dan Rentan berdasarkan UU Nomor 52 Tahun 2009 mengenai BKKBN. Dimana tugasnya melaksanakan Pengendalian Penduduk dan menyelenggarakan KB dan Pembangunan Keluarga.
Ia mengungkapkan, kondisi saat ini, jumlah penduduk lansia pada 2018 mencapai 9,5 persen dari total penduduk. Dimana proyeksi kependudukan untuk tahun 2020 sebesar 11,3 persen penduduk lansia.
”Struktur penduduk menua di atas 7 persen, ada 11 provinsi termasuk Sumbar. Dalam segi pendidikan banyak diantaranya tidak sekolah/tidak tamat SD (60,35 persen), SMP (6,25 persen), SMA (10,02 persen) dan sisanya buta huruf. Untuk segi pekerjaan, yang bekerja di sektor pertanian (60,92 persen), Industri (10,28 persen). Selanjutnya dalam segi kesehatan, semakin tua semakin besar keluhannya,” paparnya.
Kasi Balnak dan KKL, Nurbaiti Djabang menyampaikan tentang kebijakan perawatan jangka panjang berbasis keluarga bagi lansia anggota BKL untuk meningkatkan kualitas hidup Lansia. Ini dalam rangka mewujudkan lanjut usia yang tangguh, yaitu lanjut usia sehat, aktif, mandiri dan produktif.
Nurbaiti menjelaskan bahwa kelompok BKL dapat melakukan kemitraan. Antara lain melalui penyelenggaraan kegiatan, pemberian fasilitasi bagi lansia, penyediaan sarana yang dibutuhkan lansia, penyediaan sumber belajar, dan sumber pembiayaan yang dilakukan bersama mitra kerja terkait. (vko)