PADANG, METRO – Ratusan orang yang tergabung dalam Forum Relawan Sumbar memadati kantor KPU Sumbar di Jalan Pramuka, Padang Utara, Kamis (16/5). Mereka berorasi menuntut KPU dan Bawaslu menegakkan keadilan dan kejujuran, serta transparan sebagai penyelenggara pesta demokrasi.
Tuntutan yang disampaikan, meminta menjalankan ijtima’ ulama I, II, III untuk kemaslahatan umat bangsa dan negara. Menyelidiki penyebab kematian 604 nyawa patriot bangsa anggota KPPS, membongkar dan usut kasus kecurangan pemilu 2019, menjaga suara 85,95 persen suara masyarakat Sumbar sampai tingkat nasional dan disklualifikasi Capres nomor urut 01.
Aksi dimulai dengan titik kumpul di depan kampus AKBP Jalan Khatib Sulaiman, sekitar pukul 11.00 WIB. Kemudian massa berjalan menuju arah kantor KPU Sumbar sembari membawa poster-poster yang bertuliskan KPU Mesti Transparan, Kami Tidak Takut Mati demi Keadilan serta banyak kritikan lain terhadap KPU.
Adapun beberapa poster tersebut di antaranya bertuliskan, Benarkah kematian saudara kami akibat kelelahan? Pemilu demokrasi rusak, Pemilu terburuk sepanjang masa nyawa melayang sia-sia, dan kedaulatan rakyat jangan di rampas.
Sesampainya di depan Kantor KPU, perwakilan dari Forum Relawan Sumbar berorasi di hadapan emak-emak dan pihak kepolisian secara bergantian untuk menyuarakan apa hak yang mesti diterimanya sebagai masyarakat.
Wakil Ketua Forum Relawan Sumbar Marlin mengatakan, aksi dilakukan sebagai bentuk solidaritas sebagai wujud kepedulian terhadap anggota Kelompok Penyelenggara Pemungutan Suara (KPPS) yang meninggal.
“Kami meminta pihak kepolisian mengusut tuntas kasus petugas KPPS yang meninggal. Selama ini belum pernah terjadi. Kami menduga mereka diracuni. KPU sebagai institusi yang dipercaya menyelenggarakan Pemilu harus bertanggung jawab, harus usut kasus ini sampai ke akarnya,” lanjut Marlin.
Sembari memberikan orasi, tampak juga spanduk berukuran 3×1 meter berisi ucapan selamat atas kemenangan Prabowo-Sandi sebagai presiden dan wakil presiden 2019-2024 dengan kemenangan 85,92 persen di Sumbar.
“Selama ini yang kami ketahui banyak kecurangan terjadi pada Pemilu. Kita ingin kecurangan yang ada ditiadakan, kami ingin pemilu yang jujur dan adil,” lanjut Marlin.
Setelah selesai menyalurkan aspirasinya selama 1 jam lebih, massa melanjutkan kegiatannya dengan melaksanakan salat ghaib sebagai penutup di depan Kantor KPU Sumbar. Dipimpin oleh Irfianda Abidin. “Shalat ini kita lakukan untuk mendoakan para arwah saudara kita yang meninggal dunia,” singkatnya.
Setelahnya, massa mulai bubar satu persatu, tanpa ada perwakilan dari KPU Sumbar yang menemui mereka.
“Tujuan kita ingin menyampaikan apa yang ingin kita sampaikan, semoga bisa didengar dan jadi bahan pikiran oleh KPU,” kata Marlin.
Sementara itu, untuk ketua serta jajaran komisioner KPU Sumbar saat ini tengah berada di ibu kota Jakarta tengah lakukan proses rekapitulasi hasil penghitungan suara di tingkat Nasional. Untuk pengawasan aksi, Polda Sumbar mengerahkan 800 personel.
Kabag Ops Polresta Padang Kompol Alwi mengatakan, untuk pengamanan aksi damai ini, Polresta mengerahkan 383 orang personel dan di-back up dan Dalmas Polda Sumbar sebanyak 325 dan satu SSK Brimob. “Jadi totalnya kisaran 800 personel,” ujarnya. (heu)