IBUAH, METRO – Meredam gejolak harga bawang putih di Payakumbuh dan daerah tetangga, seperti Limapuluh Kota, Tanahdatar dan Bukittinggi, Kementerian Pertanian RI menggelar operasi pasar bawang putih di Payakumbuh, Sabtu (11/5) pagi. Sebanyak 16 ton bawang putih impor asal Cina dijual perkilogramnya kepada para pedagang di Payakumbuh Rp25.000. Dengan begitu pedagang dapat menjual dikisaran Rp25-Rp28 ribu maksimal Rp35 ribu.
Dengan adanya operasi pasar ini dapat menambah jumlah ketersediaan bawang putih di pasaran. Bertempat di kawasan parkir Pasar Ibuah Barat, pedagang mengantre untuk bisa membeli bawang putih itu, selain dipantau langsung oleh Kementrian Pertanian, peluncuran/penyaluran bawang putih juga tampak Wakil Walikota Payakumbuh, Sekdako Payakumbuh, Dinas Ketahanan Pangan serta Disperindag setempat.
Kasi Pemasaran dan Promosi Ditjen Holtikuktura Kementan Republik Indonesia, Junika Megawati Pasaribu, di lokasi peyaluran bawang putih mengatakan bahwa peluncuran bawang putih dengan harga kepada pedagang 25 ribu itu diharapakan bisa menekan harga bawang putih yang akhir-akhir ini mengalami kenaikan cukup signifikan.
“Untuk Payakumbuh sekitar 16 ton bawang putih yang diluncurkan. Selain Payakumbuh juga ada operasi pasar di Kota Padang. Kita berharap pedagang kembali menjual dengan harga perkilonya maksimal 35 ribu, syukur-syukur mereka mau jual kembali dengan harga 25 atau 26 ribu,” harapnya.
Sementara Anto (42) salah seorang pedagang yang ikut membeli bawang putih impor tersebut mengatakan bahwa pihaknya akan terlebih dahulu menjual bawang yang sebelumnya dibeli dengan harga yang juga mahal, setelah bawang tersebut habis, baru bawang yang dibeli lewat operasi pasar itu dijual.
“ Tentu kita habiskan dulu stok bawang yang lama, baru kemudian kita jual bawang yang kita beli lewat operasi pasar ini,” akunya.
Anto juga menyebutkan, dengan harga jual 35 ribu maksimal yang ditetapkan pemerintah para pedagang telah mendapatkan keuntungan.
“ Dengan harga yang ditetapkan itu kita sudah mendapatkan untung, karena kita hanya beli Rp 25 ribu perkilonya,” sebutnya.
Juli (40) salah seorang masyarakat yang kerap membeli bawang putih untuk kebutuhan usaha makanan yang ia jalankan, mengatakan bahwa sejak terjadinya lonjakan harga bawang, ia memilih mengurangi pembelian bawang putih karena tidak mungkin untuk menaikkan harga makanan yang ia jual.
“Iya, biasanya saya membeli 1 hingga 2 kilo setiap berbelanja ke Pasar Ibuah ini, namun sejak harga melonjak, saya mengurangi pembelian bawang putih. Harganya berpariasi mulai dari 80-100 ribu perkilonya,” sebutnya.
Tim Pemantau Awasi Harga
Wakil Walikota Payakumbuh Erwin Yunaz menyebut dengan adanya operasi pasar Bawang Putih ini diharapkan dapat menekan gejolak harga yang sangat mahal akhir-akhir ini. Kenaikan harga disampaikan Wawako karena minimnya stok Bawang Putih ditingkat pedagang.
“Kita berharap agar gejolak harga Bawang Putih yang melonjak tajam awal Ramadhan ini bisa turun dengan adanya operasi Pasar ini. Dan saat ini harga Bawang Putih di Pasar Ibuah sudah mulai turun dan sekarang dikisaran 65 ribu perkilogram,” sebut orang nomor dua di Payakumbuh ini. (us)