ADINEGORO, METRO – Juru bicara Badan Pemenangan Nasional (BPN) Prabowo Subianto-Sandiaga Uno, Andre Rosiade setuju dengan KPU. Ia juga berharap agar isu petugas Kelompok Penyelenggara Pemungutan Suara (KPPS) meninggal tak dipolitisasi.
”Intinya kami mengimbau, kita prihatin, berduka yang mendalam terhadap meninggalnya para pejuang demokrasi ini. Kita mengimbau semua pihak tidak mempolitisasi ini. Jangan menyebarkan hoaks, kita serahkan ke aparat keamanan, kepolisian dan keluarga,” ujar Andre Rosiade yang telah menyegel kursi pertama DPR RI Dapil Sumbar 1 ini.
Selama pelaksanaan Pemilu 2019, total ada 469 petugas KPPS yang dilaporkan meninggal dunia. Data tersebut per Jumat (10/5). Selain itu, petugas KPPS yang dilaporkan sakit berjumlah 4.602 orang. Sehingga total petugas yang sakit dan meninggal sebanyak 5.071 orang.
Kemudian muncul hoaks meninggalnya petugas KPSS bernama Sita Fitriati karena diracun. KPU pun meminta hoaks seperti ini dihentikan. Isu soal petugas KPPS meninggal diharapkan tidak dijadikan alat politik.
”Tentu kami menyayangkan ada informasi hoaks bahwa ada petugas KPPS diracun. Untuk itu kami berharap kepada seluruh pihak jangan sampai ada penyebaran informasi yang tidak benar atau hoaks. Soal apakah ada visum atau tidak terhadap petugas KPPS itu berpulang kepada pihak polisi dan keluarga. Silakan, kita akan dukung,” lanjut Wasekjen DPP Gerindra ini.
Andre yang juga ketua harian DPP Ikatan Keluarga Minang (IKM) menegaskan pihaknya benar-benar prihatin atas fenomena banyaknya petugas KPPS yang meninggal saat sedang menjalankan tugasnya. Dia juga mendukung agar Pansus Pemilu yang diusulkan oleh Wakil Ketua DPR sekaligus Waketum Gerindra bisa terealisasi.
“Kami juga mendorong tim pencari fakta, baik di pansus, baik tim pencari fakta yang kita dorong pemerintah, KPU dan Bawaslu bentuk untuk membongkar segala kecurangan yang ada, termasuk mengevaluasi kenapa adanya meninggal secara masif. Ini tentu perlu ada evaluasi mendalam, agar ke depan di 2024 tidak perlu ada lagi korban dari petugas ini,” ucap pemilik 133.994 suara pribadi pada Pileg 2019 ini.
Info meninggalnya Sita Fitriati akibat racun itu disebarkan oleh pemilik akun Facebook bernama Doddy Fajar dan aku Twitter PEJUANG PADI @5thsekali. Dalam postingannya, disebut Sita Fitriati petugas KPPS 32, RW 23, Kelurahan Kebon Jayanti, Kota Bandung meninggal dunia.
Dalam keterangannya, almarhum merupakan mahasiswi tingkat akhir berusia 21 tahun dan dalam tubuhnya ditemukan zat kimia yang mengandung racun yang sangat berbahaya.
Informasi tersebut dibantah oleh kakak Sita Fitriati, Muhammad Rizal. Menurutnya ada beberapa informasi yang salah terkait adiknya itu. Keluarga korban pun mengaku telah melaporkan kejadian tersebut ke pihak kepolisian. Komisioner KPU Viryan Aziz pun meminta agar tak ada politisasi soal meninggalnya petugas KPPS yang meninggal.
“Jangan mempolitisir petugas KPPS yang gugur. Hormati perjuangan mereka yang bekerja dengan semangat sukarela, dan telah ikut aktif mensukseskan pemilu 2019,” tegas Viryan, Jumat (10/5). (*/r)