BUKITTINGGI, METRO – Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Bukittinggi bekerjasama dengan Kementerian Agama Kota Bukittinggi dan juga LKAAM serta stakeholder terkait lain, kembali melaksanakan program Pesantren Ramadhan. Kegiatan ini dimulai sejak 13-15 Mei.
Kabid Pendidikan Dasar dan Menengah Disdikbud Bukittinggi, Yunis Faizal menjelaskan, kegiatan belajar mengajar selama Ramadhan 1440 H, difokuskan kepada kegiatan keagamaan. Di mana para pelajar masuk mulai 9 Mei dan melaksanakan kegiatan keagamaan. Selanjutnya 13-15 Mei, mulai pukul 08.00 WIB hingga habis zuhur, para pelajar SMP dan MTs sederajat, mengikuti pesantren Ramadhan di 23 masjid yang telah ditunjuk.
”Kegiatan Pesantren Ramadhan tahun kedelapan ini, bertajuk implementasi pendidikan karakter bangsa berbasis aqidah tahun 2019. Pesantren Ramadhan ini akan diikuti oleh seluruh pelajar SMP dan MTs kelas 7 dan 8. Nantinya mereka diberikan materi inti dari Kemenag, Disdikbud, MUI dan LKAAM, dimana tahun ini diangkat tema tentang penyakit masyarakat, khususnya masalah sosial remaja, seperti antisipasi LGBT,” jelas Yunis.
Kasi PD Pontren, Kemenag Bukittinggi, Tamrin, mengapresiasi luar biasa atas diselenggarakannya pesantren Ramadhan. Kegiatan ini dapat membentuk aqidah dan karakter remaja. Pihaknya mendukung sepenuhnya kegiatan pesantren Ramadhan, dengan menyiapkan narasumber.
”Ada 47 narasumber yang disiapkan. 17 narasumber dari LKAAM, 8 kemenag, 11 MUI, 3 dari IKADI dan 8 Himpunan Dai dan Mubaligh. Selain itu, Kemenag juga mengimbau setiap sekolah manfaatkan waktu yang longgar selama Ramadhan, untuk diisi dengan kegiatan keagamaan untuk para pelajar,” ungkap Tamrin didampingi staf Kemenag Jamhur.
Kemenag juga berharap, tahun depan, siswa SD dan SMA dapat diikutsertakan dalam pesantren Ramadhan ini. Narasumber pun diharapkan dapat memberikan materi secara maksimal sehingga tujuan dari kegiatan ini untuk memotivasi pelajar ke arah yang positif dapat tercapai
Sekretaris LKAAM Bukittinggi, S. DT. Mangkuto Alam, juga turut mengapresiasi kegiatan pesantren Ramadhan ini. Dimana dari LKAAM sendiri akan membwrikan tema terkait Sumbang Duo Baleh.
”Kita lebih fokuskan lagi kepada Sumbang Bagaua. Sehingga para pelajar dan generasi muda mengetahui cara bergaul yang benar, sesuai agama, adat dan budaya serta terhindar dari masalah sosial kemasyarakatan,” ungkap DT Mangkuto Alam. (u)