BUKITTINGGI, METRO – Wali Kota Bukittinggi memimpin Rapat Penyusunan Anggaran perubahan tahun anggaran 2019 di Ruang Rapat Utama. Wako didampingi Sekretaris Daerah, Asisten II dan III serta Kepala Bappelitbang. Hadir semua kepala SKPD berikut kasubag perencanaan masing-masing, Selasa (7/5).
Sekko Bukittinggi Yuen Karnova mengatakan, penyusunan APBD Perubahan tahun 2019 dan penyusunan APBD 2020 harus menggunakan e-planing dan e-budgeting yang nantinya akan terhubung langsung kepada Sakip. Sehingga penyusunannya harus memenuhi kaidah-kaidah sakip, seperti cascading harus terakomodir seperti itu.
“Dan tentu saja berkaitan dengan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah kita,” ujar Yuen.
Dikatakan Yuen, Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (SAKIP) merupakan integrasi dari sistem perencanaan, sistem penganggaran dan sistem pelaporan kinerja, yang selaras dengan pelaksanaan sistem akuntabilitas keuangan. Dalam hal ini, setiap organisasi diwajibkan mencatat dan melaporkan setiap penggunaan keuangan negara serta kesesuaiannya dengan ketentuan yang berlaku. produk akhir dari SAKIP adalah LAKIP, yang menggambarkan kinerja yang dicapai oleh suatu instansi pemerintah atas pelaksanaan program dan kegiatan yang dibiayai APBN/APBD.
Rancangan Pembangunan Jangka Menengah (RPJM) dan Sakip yang susun itu, ada 26 sasaran dengan 36 indikator kinerja utama. Yuen mengakui dalam proses penyusunan saat ini baru terwadahi 17 indikator kinerja sementara 19 lagi belum terwadahi.
“Sementara harus semua indikator menjadi acuan kita dan harus ada program didalam nya. Karena kita ingin nilai perencanaan Sakip kita naik untuk tahun depan dan tentu harus dimulai dari sekarang. Anggaran yang masih tersisa tahun ini harus diarahkan untuk 19 indikator yang belum terakomodir. Ini yang harus kita susun dan pikirkan,” ujar Yuen.
Walikota Bukittinggi Ramlan Nurmatias mengatakan, pada tahun 2020 masih ada proyek fisik yang akan dijalankan dan harus ditampung di dalam anggaran. Seperti lanjutan pembangunan RSUD, pengadaan alat kesehatan dan mobile RSUD, pembangunan Gedung DPRD, penyelesaian pembangunan gedung sekolah.
“Kemudian, penyelesaian pembangunan kantor pemerintah, pedestrian Jam Gadang, Revitalisasi TMSBK, pembenahan trotoar dan pembenahan Drainase, Tahun 2020 juga harus mengakomidir Pilkada yang akan dilaksanakan tahun 2020,” ujar Ramlan.
Dikatakan Ramlan, dari pencapaian RPJMD ada delapan indikator yang belum memenuhi target. Karena itu untuk tahun 2020, program prioritas kegiatan yang belum selesai, akan diselesaikan.
“Kita pun harus mempersiapkan Pilkada yang mungkin lebih besar dari pilkada lalu. Utamakan target kita dulu, yang paling penting dulu. Karena tujuan Sakip adalah hasil akhir itu, hasil yang kita cari dan bagaimana kegiatan kita itu bermanfaat bagi masyarakat sesuai kebutuhan,” ujar Ramlan. (u)