SIJUNJUNG, METRO – Pemanfaatan alat mesin pertanian (alsintan) yang kian canggih terus diperkenalkan kepada masyarakat dan petani. Upaya tersebut sebagai salah satu cara alternatif yang difasilitasi oleh Dinas Pertanian Kabupaten Sijunjung agar proses pengolahan dan pengerjaan aktivitas pertanian berjalan mudah, murah dan efisien.
Selain itu, keberadaan alsintan tersebut juga bertujuan untuk menekan biaya pertanian dan meningkatkan hasil produksi. Dinas Pertanian Kabupaten Sijunjung telah menyediakan berbagai jenis dan macam alsintan yang bisa dimanfaatkan oleh masyarakat untuk aktivitas pertanian.
“Berbagai jenis dan macam alsintan kita sediakan untuk petani. Alat apa yang mereka butuhkan, silahkan datang ke Dinas Pertanian dan ajukan permohonan peminjaman. Ini fasilitas untuk masyarakat tanpa administrasi dan prosedur yang rumit,” tutur Kepala Dinas Pertanian Sijunjung, Ronaldi.
Ronaldi menambahkan, sejumlah alsintan yang dimiliki OPD tersebut didapatkan melalui APBD kabupaten, provinsi hingga APBN di Kementerian. “Itu semua kita dapatkan untuk bisa dirasakan manfaatnya oleh masyarakat. Bukan sekedar jadi besi pajangan di gudang dinas. Silahkan manfaatkan, alat apa yang butuh dan jangan takut atau merasa khawatir dengan penggunaannya karena kita punya mekanik sendiri,” katanya.
Meskipun demikian ungkapnya, penggunaan alsintan tentu saja diperkenalkan kepada masyarakat terlebih dahulu, diantaranya melalui penyuluh pertanian. Peran seorang penyuluh sangat besar dalam memberikan dorongan kepada masyarakat petani.
“Alhamdulillah, kita memiliki beberapa orang penyuluh yang hebat dan luar biasa. Diantaranya penyuluh swadaya kita, Yal Yudian yang saat ini maju tingkat provinsi untuk penyuluh terbaik dan selangkah lagi akan ke tingkat nasional,” tukas Ronaldi.
Ia menjelaskan, seluruh fasilitas dan upaya yang dilakukan ini sebagai upaya untuk mendorong semangat petani. Serta menjadikan pertanian merupakan pekerjaan yang mudah dan mampu meningkatkan kesejahteraan ekonomi masyarakat.
“Image dan pandangan masyarakat tentang pertanian adalah pekerjaan yang berat, itulah yang harus dirubah. Bertani sangat menyenangkan, petani yang sukses harus melakukan riset-riset sederhana untuk pengembangan hasil pertanian,” tutur Yal Yudian yang penyuluh swadaya yang sukses menggerakan semangat petani.
Menurutnya, kesuksesan bertani terletak pada beberapa faktor yang mempengaruhi. Mulai dari pembibitan, metode pengolahan lahan hingga pemilihan pupuk.
“Tidak susah, saya berani menjamin bahwa bertani itu menyenangkan. Kita turun langsung dan berbagi ilmu dengan masyarakat, kita berbuat langsung dan bekerja bersama. Untuk pengolahan lahan kita manfaatkan alsintan dari OPD yang mendukung penuh serta memberikan dampingan,” ujarnya.
“Alhamdulillah, berkat dukungan berbagai pihak, ratusan hektare lahan tidur telah kita jadikan produktif kembali. Baik itu ditanami jagung, cabai, palawija, padi dan berbagai jenis tanaman lainnya. Misi kita cuma satu yaitu, kesejahteraan petani. Bagaimana agar pertanian ini mudah dilakukan, cepat, dan dengan harga produksi yang rendah namun hasilnya memuaskan. Dan itu telah kita buktikan di Nagari Kumanis dan Tanjung Bonai Aur di Kecamatan Sumpur Kudus,” sebutnya.
Bahkan dengan metode yang telah diterapkan tersebut sebutnya, banyak dari masyarakat setempat yang kembali memanfaatkan lahan pertanian untuk ditanami. Dirinya akan membantu jika ada kendala dan mencarikan solusi.
“Jadi saat ini semangat masyarakat untuk bertani muncul kembali, terutama di Kecamatan Sumpur Kudus. Intinya harus berbuat langsung, kurangi bicara. Kami mohon doa dan dukungan dari masyarakat untuk bisa lolos seleksi sebagai penyuluh swadaya tingkat nasional,” tambah pemuda multi talenta asal Padang Laweh tersebut. (ndo)