BUKITTINGGI, METRO – Penghitungan suara di tingkat Kabupaten/Kota hampir rampung di Sumbar. Harapan Partai Gerindra untuk mendapatkan dua kursi DPR RI dari daerah pemilihan (Dapil) 2 sepertinya mulai sirna. Dalam penghitungan sebelumnya, Demokrat juga dipastikan hanya mewakilkan satu orang. Padahal, kedua partai memiliki lebih dari 200 ribu suara di 8 Kabupaten/Kota itu.
Informasi yang didapat koran ini kemarin, komposisi kursi di Dapil 2 Pemilu ini tak ubahnya dengan Pemilu 2014 silam. Kursi pertama diisi Partai Gerindra dengan caleg suara terbanyaknya Ade Rezki Pratama. Kursi kedua Partai Demokrat/Mulyadi, kursi ketiga PKS/Nevi Zuairina, kursi keempat PAN/Guspardi Gaus, kursi kelima Golkar/John Kennedy Aziz.
Sementara di luar dugaan, Partai Persatuan Pembangunan (PPP) yang disebut-sebut akan kehilangan kursi – seperti kemungkinan di Dapil Sumbar 1, ternyata masih mendapat kursi keenam. Suara total PPP hampir sama dengan Partai Golkar, mendekati 80 ribu suara. Jumlah itu jauh di atas kemungkinan kursi kedua Gerindra, 216 ribu dibagi tiga, 72 ribu. Begitu juga dengan Demokrat di kisaran 71 ribu.
Komposisi kursi itu mirip dengan Pemilu 2014 yang menempatkan PDI Perjuangan di kursi terakhir. Posisinya digantikan oleh PAN yang telah melakukan cara yang tepat untuk mengembalikan kursi PAN yang sebelumnya 2009 pernah diisi Taslim Chaniago. Sementara Partai NasDem, PDI Perjuang dan dan PKB, memiliki suara di bawah PPP dan tidak berpeluang mendapatkan kursi.
Siapa kader PPP yang mengisi kursi itupun masih belum 100 persen dipastikan. Karena, selisih suara antara M Iqbal dengan Ketua DPW PPP Sumbar Hariadi tidak begitu banyak. Namun, dari sumber internal koran ini, suara M Iqbal yang merupakan incumbent 2009 dan 2014 itu sedikit lebih tinggi. Penghitungan suara provinsi sendiri baru akan dimulai 8-10 Mei mendatang.Ketua DPD Partai Demokrat Mulyadi membenarkan, dari rekapitulasi yang telah hampir selesai telah memastikan, tidak ada satupun partai yang memeroleh dua kursi.
“Suara Gerindra maupun Demokrat dibagi 3, masih lebih rendah dari suara total PPP. Ternyata susah meraih dua kursi di Dapil 2 yang cuma ada 6 kursi,” kata pria yang disebut mengumpulkan suara pribadi lebih dari 130 ribu ini.
Mulyadi menyebut, suara pribadinya bahkan bisa mencapai 145 ribu dengan persentase dari suara sah sekitar 12.5 %.
“Kami memrediksi suara tertinggi di Dapil Sumbar 1 dengan suara sahnya lebih tinggi dari Dapil Sumbar 2 tidak akan lebih dari kami,” kata Mulyadi yang disebut-sebut akan maju sebagai calon Gubernur Sumbar ini.
Mulyadi menyebut, dengan kursi yang tersedia hanya 6 di Sumbar 2, kemungkinan mendapatkan dua kursi memang berat. “Kalau kursinya 8 seperti di Dapil 1, maka Gerindra dan Demokrat akan sama-sama mendapatkan dua kursi di kursi ketujuh atau kedelapan,” katanya.
Wasekjen DPP Partai Gerindra yang juga pemilik suara tertinggi di Dapil Sumbar 1, Andre Rosiade dihubungi tadi malam mengaku belum mengetahui bagaimana komposisi di Sumbar 2. Dia menyayangkan kalau Gerindra gagal dapat dua kursi di sana, seperti yang telah dipastikan di Sumbar 1, Andre Rosiade dan Suir Syam.
”Memang sudah bisa diprediksi jumlah kursi meski belum dilakukan rekapitulasi tingkat provinsi. Kalau memang di Sumbar Gerindra hanya dapat 3 kursi, tentu itu sudah lebih baik dari tahun 2014 lalu yang hanya dua kursi. Tentu kita harus bekerja lebih keras lagi pada pemilu mendatang,” kata Andre.
Sementara itu dari informasi yang didapat koran ini dari rekapitulasi penghitungan suara di Sumbar 1, komposisi yang diprediksi sebelumnya masih mungkin. Partai Gerindra dan PAN bisa mendapatkan dua kursi masing-masing. Komposisi kursinya adalah, kursi pertama Partai Gerindra/Andre Rosiade, kursi kedua PAN/Asli Chaidir, kursi ketiga Demokrat/Darizal Basir.
Selanjutnya kursi keempat PKS/Hermanto, kursi kelima Partai NasDem/Lisda Hendrajoni, kursi keenam Partai Golkar/Darul Siska. Kursi ketujuh Partai Gerindra/Suir Syam dan kursi kedelapan PAN/Athari Gauthi Ardhi. Bisa saja, posisi kursi kedelapan diambil oleh PDI Perjuangan/Alex Indra Lukman. Karena, rekapitulasi tingkat provinsi baru akan dimulai 10 Mei. (r)