SOLOK, METRO – Dalam menyikapi program Smart City, Pemerintah Kabupaten Solok siap integrasikan e-Planning dan e-Budgeting untuk meminimalisir tingkat kesalahan yang terjadi dalam pengelolaan daerah. Kepala Barenlitbang Kabupaten Solok, Dusral menyatakan, bahwa pengintegrasian tersebut merupakan kegiatan wajib yang harus dilaksanakan.
“Integrasi dan kerja sama antara Barenlitbang (e-Planning) dan BKD (e-Budgeting) yang difasilitasi oleh Diskominfo selaku OPD penanggung jawab bidang teknologi informasi. Ini merupakan janji dari OPD terhadap Sekretaris Daerah yang wajib terlaksana, dimana target untuk tahun 2020 sudah aktif terlaksana,” kata Dusral.
Dusral menyebutkan, implementasi dari e-Planning secara tegas diatur dalam Permendagri Nomor 98 Tahun 2018 tentang Sistem Informasi Pembangunan Daerah. Dan e-Budgetting merupakan implementasi pelaksanaan Peraturan Pemerintah Nomor 12 Tahun 2019 sebagai pengganti Peraturan Pemerintah Nomor 58 Tahun 2005 tentang Pengelolaan Keuangan Daerah.
“Terintegrasinya aplikasi ini demi menetralisir ketidakefisiensinya kegiatan dan penganggaran serta pengusulan kegiatan dalam perencanaan pembangunan. Kegiatan yang nantinya akan ditagih pemerintah daerah untuk aktif dalam pelaksanaannya,” katanya.
Kepala Dinas Kominfo Kabupaten Solok, Mulyadi Marcos menyampaikan bahwa integrasi antara e-Planning dan e-Budgeting merupakan bukti kesiapan daerah dalam menyikapi program Smart City. Dimana untuk setiap tahunnya akan di evaluasi oleh Kementrian Kominfo dalam persiapan quick quin.
Ia mengatakan, untuk proses perencanaan dan penganggaran telah dimulai dengan penerapan aplikasi Sistem Informasi Manajemen Perencanaan Daerah dan Sistem Keuangan (Siskeu).
“Sistem aplikasi ini masih perlu dikembangkan agar proses perencanaan dan penganggaran dapat berjalan lebih efektif dan efisien,” katanya.
Kemudian ungkapnya, kelebihan yang didapat kalau e-Planning dan e-Budgeting diintegrasikan, maka tidak ada lagi double entry, dan bisa menggunakan single login dan single entry.Namun, meski integrasi e-Planning dan e-Budgeting nantinya berjalan, proses integrasi masih akan terus dikembangkan hingga sesuai dengan standar yang baik, agar tidak banyak memperbaiki.
Bupati Solok, Gusmal berharap integrasi kedua sistem itu dapat menggambarkan rencana pembangunan daerah sebagai implementasi Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD).
“Saat ini kita berada pada revolusi 4.0, dimana segala sesuatunya bersentuhan langsung dengan dunia internet, dan segala sesuatu bisa dilakukan dengan mudah dengan bantuan teknologi. Kita harus manfaatkan perkembangan teknologi,” imbuhnya. (vko)














