AGAM, METRO–Kabupaten Agam merupakan salah satu daerah terdampak banjir bandang dan longsor paling parah di Sumatera Barat (Sumbar).
Data Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) mencatat sebanyak 191 korban meninggal dunia di Sumbar berasal dari Agam.
Kini, BNPB mengupayakan percepatan pembangunan 117 hunian sementara (huntara) di daerah tersebut.
Kepala Pusat Data, Informasi, dan Komunikasi Kebencanaan BNPB Abdul Muhari menyampaikan bahwa pemerintah bersama BNPB terus mendorong percepatan penanganan darurat ke pemulihan pasca banjir dan longsor di Agam.
Salah satunya melalui pembangunan huntara di Nagari Salareh Aia, Kecamatan Palembayan, Agam.
“Di lokasi tersebut huntara yang akan dibangun berjumlah 117 unit. Pembangunan didukung oleh 100 personel dari Tim Gabungan TNI,” ungkap Abdul Muhari dikutip pada Kamis (25/12).
BNPB menarget pembangunan ratusan unit huntara tersebut selesai pada Selasa pekan depan (30/12).
Menurut dia, upaya percepatan pembangunan huntara itu dilakukan karena ruang kelas SDN 05 Kayu Pasak yang saat ini digunakan sebagai pos pengungsian bakal digunakan kembali untuk kegiatan belajar mengajar mulai Januari 2026.
