SIJUNJUNG, METRO – Perencanaan dan konsep pembangunan daerah harus jelas dan mengacu kepada visi dan misi yang telah disusun oleh kepala daerah. Kurang matangnya perencanaan dan konsep pembangunan itu sendiri akan berdampak kepada kurang tepatnya sasaran pembangunan, sehingga hal itu juga akan berdampak kepada minimnya serapan anggaran sebagai realisasi dari pembangunan.
Selain itu, dukungan dari seluruh pihak sangat dibutuhkan dalam mewujudkan kemajuan pembangunan di Sijunjung. Hal itulah yang saat ini tengah dilakukan oleh pemerintah daerah dalam mendongkrak pergerakan pembangunan di Sijunjung.
“Pembangunan tidak akan terwujud jika kurangnya dukungan dari masyarakat. Kita akan selalu berbenah untuk kemajuan pembangunan, tentu saja hal itu dimulai dari perencanaan dan konsep penjabarannya. Apa yang menjadi kebutuhan daerah akan menjadi prioritas dalam pembangunan. Terutama terkait fasilitas, sarana dan prasarana,” tutur Kepala Badan Perencanaan, Penelitian dan Pembangunan Daerah (Bappeda) Sijunjung, Benny Dwifa Yuswir.
Ia menambahkan, Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) adalah penjabaran dari visi, misi, dan program Kepala Daerah.
“Sebenarnya arah pembangunan di Sijunjung sudah jelas, namun perencanaan dan konsepnya akan kita perjelas. Begitu juga dengan penjabaran dari dinas harus mengacu kepada visi misi kepala daerah itu sendiri, sehingga realisasi dan apa yang ditargetkan bisa terwujud. Nah, itulah yang saat ini tengah kita perbaiki,” terangnya.
Ia menjelaskan, kunci pembangunan daerah terletak di Bappeda, karena setiap kegiatan program pembangunan yang dilakukan berawal dari sana. “Tugas kita berat. Setiap program dan kegiatan harus melalui Bappeda, baik itu perencanaan, konsep dan tujuannya harus tepat sasaran. Kita harus memastikan agar pembangunan Sijunjung selalu berada dijalurnya yang telah menjadi target daerah,” katanya.
Selain itu ungkapnya, penyusunan perencanaan pembangunan daerah juga berpedoman pada RPJPD serta memperhatikan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN).
“RPJMD memuat arah kebijakan keuangan daerah, strategi pembangunan daerah, kebijakan umum, dan program Satuan Kerja Perangkat Daerah, lintas Perangkat Daerah, program kewilayahan yang disertai dengan rencana-rencana kerja dalam kerangka regulasi dan kerangka pendanaan yang bersifat indikatif,” terangnya.
Bahkan sebutnya, Bappeda Sijunjung akan melakukan sistem jemput bola secara langsung kepada masyarakat untuk mengetahui apa yang dibutuhkan masyarakat untuk pembangunan. “Kita akan jemput bola. Turun ke lapangan langsung. Kita tanya kepada masyarakat, pembangunan apa yang dibutuhkan untuk kesejahteraan masyarakat itu sendiri. Baik itu dikecamatan maupun di nagari,” jelas alumni IPDN tersebut.
Dikatakannya, arah pembangunan Sijunjung ke depannya akan difokuskan kepada peningkatan sarana dan prasarana. Seperti halnya pembangunan Geopark Silokek yang saat ini tengah gencar dilakukan.
“Geopark Silokek akan menjadi ikon pembangunan Sijunjung. Melalui Geopark Silokek ini, nantinya akan memberikan kontribusi yang sangat besar dalam kemajuan pembangunan. Kita akan siapkan semuanya, sehingga dengan adanya Geopark Silokek akan membawa warna baru untuk pembangunan Sijunjung,” ujarnya.
Meskipun demikian, pihaknya mengimbau agar dukungan dari masyarakat dan semua pihak sangat diperlukan.
“Makanya kita perlu turun ke masyarakat langsung, misalnya di kecamatan ini dan nagari ini, sarana prasarana apa yang mereka butuhkan. Aspirasi masyarakat kita tampung. Pemerintah daerah tidak akan bisa melaksanakan pembangunan tanpa adanya dukungan dari masyarakat. Pembangunan yang berjalan saat ini berkat dukungan masyarakat. Mari bersama kita majukan Sijunjung,” pungkasnya. (ndo)