SOLOK, METRO—Wakil Ketua Komisi VI DPR RI, Andre Rosiade, menegaskan komitmen Presiden Prabowo Subianto dan Pemerintah Pusat untuk hadir secara nyata dalam penanggulangan bencana serta percepatan pemulihan wilayah Sumatera Barat (Sumbar) yang terdampak bencana hidrometeorologi.
Penegasan tersebut disampaikan Andre Rosiade saat meninjau langsung korban banjir bandang atau galodo di Muaro Pingai, Kecamatan Junjung Sirih, Kabupaten Solok, Senin (15/12/2025). Dalam rangkaian kunjungan tersebut, Andre juga menyalurkan bantuan sembako kepada warga terdampak.
Pada hari yang sama, Andre Rosiade bersama Anggota Komisi V DPR RI, Zigo Rolanda, meresmikan penggunaan jembatan bailey (rangka baja) di Nagari Paninggahan, Kecamatan Junjung Sirih. Jembatan ini menjadi jalur vital penghubung Kabupaten Solok dengan Malalo, Kabupaten Tanah Datar, yang sebelumnya terputus akibat bencana. Peresmian jembatan tersebut semula dijadwalkan dilakukan oleh Pangdam I/Bukit Barisan, Mayor Jenderal TNI Arief Gajah Mada, namun akhirnya diwakili oleh Komandan Kodim 0309/Solok, Letkol Kav Sapta Raharja.
Rombongan kemudian melanjutkan kunjungan ke Nagari Saning Baka, Kecamatan X Koto Singkarak, Kabupaten Solok, salah satu lokasi terdampak parah yang intake Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM)-nya hancur akibat banjir bandang. Andre memastikan bahwa intake PDAM tersebut akan dibangun kembali oleh Pemerintah Pusat dengan dukungan anggaran sebesar Rp80 miliar dari APBN.
Andre menegaskan, kehadiran Pemerintah Pusat tidak bersifat simbolik, melainkan diwujudkan melalui dukungan anggaran besar dan program rehabilitasi yang terukur. Ia mengungkapkan bahwa Pemerintah Pusat telah menyiapkan anggaran sebesar Rp13,5 triliun untuk pembangunan kembali Sumatera Barat pascabencana.
“Anggaran ini difokuskan untuk pemulihan infrastruktur vital yang rusak parah, mulai dari sektor pertanian, perumahan, hingga sarana dasar masyarakat,” kata Andre Rosiade, didampingi Bupati Solok Jon Firman Pandu dan Wakil Bupati Solok, Candra.
Di sektor pertanian, Andre meminta pemerintah daerah, mulai dari bupati hingga camat, segera melakukan pendataan sawah-sawah yang rusak agar proses perbaikannya dapat dimulai pada awal tahun. Ia juga memastikan perbaikan jaringan irigasi yang terdampak masuk dalam skema bantuan Pemerintah Pusat.
Untuk infrastruktur jalan dan jembatan, Andre memastikan seluruh ruas jalan dan jembatan di Sumatera Barat yang terdampak bencana akan diperbaiki secara bertahap. Ia menyebutkan anggaran ratusan miliar rupiah telah diurus ke Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR), termasuk untuk perbaikan jalan provinsi yang rusak seperti di kawasan Malalak.


















