SOLOK, METRO–Ketua GOW Kabupaten Solok, Ny. Lian Octavia Candra, menegaskan bahwa GOW mengambil peran strategis dalam upaya pencegahan Kekerasan Dalam Rumah Tangga (KDRT). Karena persoalan ini sangat dekat dengan kehidupan keluarga.
“KDRT sesuatu yang kadang tidak terlihat, tetapi dampaknya nyata. Tantangan terbesar yang kita hadapi adalah ketidakmauan korban untuk melapor, dengan berbagai alasan seperti rasa takut, malu, ketergantungan ekonomi, hingga tekanan sosial,” ujarnya.
Menurut Lian Octavia, melalui kegiatan sosialisasi, GOW berharap masyarakat memiliki pemahaman dan keberanian untuk bertindak jika menemukan indikasi kekerasan, baik di lingkungan keluarga maupun masyarakat sekitar.
“Dengan sosialisasi ini, kita ingin memastikan bahwa jika ada kasus, kita tahu harus berbuat apa dan ke mana melapor. Para peserta juga diharapkan ikut menyosialisasikan pemahaman ini di organisasi dan lingkungan masing-masing,” tambahnya.
Kekerasan Dalam Rumah Tangga (KDRT) kerap terjadi dalam senyap. Kejadian ini tidak selalu meninggalkan jejak yang tampak, namun dampaknya dapat merusak fisik, psikis, hingga masa depan korban, terutama perempuan dan anak.
Kesadaran inilah yang mendorong Gabungan Organisasi Wanita (GOW) Kabupaten Solok menggelar Sosialisasi Pencegahan Kekerasan Dalam Rumah Tangga.
Sosialisasi tersebut dibuka langsung oleh Wakil Bupati Solok, H. Candra. Dalam sambutannya, Candra menyampaikan harapan agar kegiatan ini menjadi langkah pencegahan, bukan karena adanya kasus di internal peserta.



















