JAKARTA, METRO—Bank Nagari menegaskan posisinya sebagai motor pembangunan daerah dengan berpartisipasi aktif dalam pembiayaan Proyek Kerja Sama Pemerintah dan Badan Usaha (KPBU) Flyover Panorama I (Sitinjau Lauik 1).
Proyek strategis senilai Rp 2,8 triliun ini menjadi prioritas Pemerintah ProÂvinsi Sumatera Barat seÂbagai langkah meÂningÂkatkan konektivitas, keÂseÂlamatan, serta daya saing ekonomi wilayah.
Flyover ini juga disebut sebagai salah satu inisiatif pembangunan berkelanjutan paling penting di SuÂmatera Barat dalam satu deÂkade terakhir.
Penandatanganan Perjanjian Pembiayaan Kredit SinÂdikasi berlangsung paÂda Kamis (11/12) di MangÂkuluhur ARTOTEL Suites Jakarta. Acara tersebut dihadiri oleh Direktur Utama Bank Nagari, Gusti Candra, Direktur Kredit dan Syariah Bank Nagari, Hafid Dauli, serta didukung dan disaksikan langsung oleh Gubernur Sumbar, Mahyeldi Ansharullah.
Skema pembiayaan proÂyek dilakukan melalui kredit sindikasi yang melibatkan enam lembaga keÂuangan nasional, yaitu BNI, BRI, PT Sarana Multi Infrastruktur (SMI), BTN, Bank Nagari, dan Bank Syariah Indonesia (BSI).
Dari total fasilitas kredit sebesar Rp 2,2 triliun, Bank Nagari mengambil porsi pembiayaan senilai Rp 209 miliar atau 9,5 persen. Porsi tersebut terbagi menjadi Rp 100 miliar melalui skema Pembiayaan KonÂvensional dan Rp 109 miliar melalui skema Pembiayaan Syariah.
Direktur Utama Bank Nagari, Gusti Candra mengatakan, kontribusi signifikan Bank Nagari ini menjadi bukti bahwa bank daerah mampu memainkan peran penting dalam pembiayaan proyek infrastruktur berskala besar.
Ia menambahkan, proÂyek ini diyakini akan memberikan dampak jangka panjang bagi masyarakat Sumatera Barat, khususnya dalam meningkatkan mobilitas dan produktivitas ekonomi.
Flyover Panorama I (Sitinjau Lauik 1) dirancang menjadi proyek keberlanjutan yang akan menjadi ikon baru Sumbar, melanjutkan kesuksesan monumental Proyek Kelok 9.
Kelok 9 sebelumnya terbukti memberikan efek ekoÂnomi berantai berupa peningkatan arus logistik, pertumbuhan perdagangan, peningkatan kunjungan wisÂata, serta percepatan distribusi barang dan jasa.



















