PADANG, METRO—Direktur Lalu Lintas (Dirlantas) Polda Sumatera Barat, AKBP M. Reza Chairul, mengimbau masyarakat untuk menunda perjalanan keluar kota, terutama melalui jalur Sitinjau Lauik, jika tidak dalam kondisi mendesak.
Imbauan ini disampaikan setelah jalur tersebut menjadi satu-satunya akses utama yang menghubungkan Padang dengan Bukittinggi dan sejumlah daerah lain, pasca bencana banjir bandang dan longsor yang melumpuhkan beberapa jalan provinsi.
Pernyataan itu disampaikan AKBP Reza saat berada di RS Bhayangkara Padang, Kamis (4/12). Ia menegaskan bahwa kondisi cuaca yang tidak menentu serta padatnya lalu lintas meningkatkan risiko kecelakaan maupun kemacetan panjang.
“Jika tidak sangat penting, kami imbau masyarakat untuk tetap di rumah saja. Kondisi jalan terbatas dan cuaca tidak menentu, sehingga rentan terjadi kepadatan kendaraan,” ujarnya.
AKBP Reza menjelaskan bahwa akses jalan di Mega Mendung, Tanah Datar, hingga kini terputus karena banjir bandang beberapa waktu lalu. Selain itu, jalur Lubuk Basung–Bukittinggi juga terdampak longsor, sehingga seluruh arus kendaraan dialihkan ke Sitinjau Lauik.
“Sitinjau Lauik saat ini menjadi akses utama masyarakat dari Padang menuju Bukittinggi. Beban kendaraan sangat tinggi,” jelasnya.
Untuk meminimalisir kemacetan, Polda Sumbar telah menempatkan satu regu petugas, terdiri dari lima personel, setiap hari untuk berjaga dan mengurai arus lalu lintas di titik-titik rawan.
“Yang penting tidak ada kecelakaan dan tidak ada kendaraan mogok. Itu kuncinya agar jalur tetap lancar,” tambahnya.
Sementara itu, Pemerintah Provinsi Sumatera Barat (Pemprov Sumbar) juga memperketat pengaturan arus kendaraan di jalur Padang–Solok via Sitinjau Lauik. Volume kendaraan mengalami lonjakan signifikan sejak jalur Padang–Bukittinggi via Lembah Anai terputus akibat banjir bandang pada Kamis (27/11).
Kepala Dinas Perhubungan Sumbar, Dedi Diantolani, menjelaskan bahwa pihaknya telah melakukan uji coba rekayasa arus angkutan barang pada 2–3 Desember 2025 untuk mencegah penumpukan di jalur menurun.













