AGAM, METRO—Memasuki hari keenam, upaya pencarian korban hilang dalam banjir bandang di Kecamatan Palembayan, Kabupaten Agam, menemukan sejumlah kendala dan hambatan. Meski begitu, Tim SAR gabungan masih terus berupaya melakukan penyisiran di tiga nagari, yaitu Salareh Aia, Salareh Aia Timur, dan Tigo Koto Silungkang.
Sekretaris Daerah Kabupaten Agam, Muhammad Lutfi mengatakan, perkembangan terbaru pencarian korban hilang terus dilakukan tim gabungan yang terdiri dari semua unsur di antaranya Basarnas, BPBD, Pemerintah Kecamatan, Dinas Sosial, hingga TNI dan Polri serta masyarakat.
“Saat ini terdapat sejumlah hambatan yakni akses menuju daerah yang terpencil atau terisolasi akibat kerusakan infrastruktur. Selain itu, tim juga terkendala terkendala dalamnya lumpur dan luasnya areal terdampak bencana,” ungkap Luthfi.
Selain kesulitan dalam pencarian korban hilang, kata Luthfi, logistik untuk diberikan kepada warga juga sulit terjangkau, sehingga untuk mengirimkan suplai logistik dengan menggunakan jalur udara dengan helikopter. Dampaknya, jumlah logistrik yang bisa dipastok kepada warga menjadi terbatas karena daya angkut dari helikopter.
“Kemudian, penanganan pengungsi juga menjadi fokus utama Pemerintah Kabupaten Agam untuk dievakuasi ke lokasi aman,” ujar Muhammad Lutfi.
















