PADANG, METRO—Pemerintah Provinsi Sumatera Barat (Pemprov Sumbar), merilis data terbaru korban bencana hingga penanganan banjir dan longsor yang melanda Ranah Minang. Hingga Senin (1/12) pukul 21.00 WIB, jumlah korban meninggal sudah 166 orang dan 111 orang dilaporkan hilang.
Sekretaris Daerah Provinsi Sumbar, Arry Yuswandi, menjelaskan data tersebut dihimpun dari laporan resmi kabupaten dan kota terdampak. Pencatatan terbaru menunjukkan adanya peningkatan signifikan jumlah korban meninggal dan hilang.
“Korban meninggal terbanyak di Kabupaten Agam yakni 118 orang dan 72 masih dilakukan pencarian. Disusul Kota Padangpanjang, 21 orang meninggal dunia dan 32 orang dilaporkan hilang. Sedangkan di Kota Padang, 12 orang meninggal,” ungkap Arry kepada wartawan.
Sementara, terkati total kerugian akibat bencana yang melanda sebagian besar wilayah Sumbar, kata Arry, telah melampaui angka satu triliun rupiah. Dampak kerusakan tersebut menjangkau berbagai sektor, mulai dari permukiman, lahan pertanian, pendidikan, hingga infrastruktur.
“Data ini merupakan laporan terkini dari tim di lapangan yang terus melakukan pencarian dan pendataan. Proses pembaruan data dilakukan dua kali sehari untuk memastikan informasi yang diterima publik tetap akurat,” tutur dia.
Selain korban jiwa, Arry menambahkan, bencana ini juga menyebabkan kerusakan parah pada permukiman warga. Tercatat lebih dari 33.000 rumah mengalami kerusakan dengan tingkat keparahan yang beragam.
















