TANAHDATAR, METRO — Apa yang awalnya menjadi hari kerja biasa di sawah berubah menjadi pengalaman mendebarkan bagi orang tua Aldi Ilham (26), seorang petani di Kecamatan Salimpaung, Kabupaten Tanah Datar. Saat tengah bekerja di petakan sawahnya, seekor serangga kecil tiba–tiba terbang dan masuk ke mata ayahnya. Peristiwa itu terjadi beberapa pekan lalu saat ayah Aldi tengah menanam padi di sawah yang merupakan sumber mata pencahariannya. Cuaca cukup cerah, namun angin bertiup relatif kuat. Ketika ayah Aldi menunduk untuk menanam padi, tiba-tiba ayahnya merasakan sesuatu masuk ke matanya. Meski awalnya dianggap sepele, kejadian itu berujung pada infeksi dan peradangan yang membuat penglihatan ayahnya terganggu dan memaksanya untuk berhenti bekerja sementara.
“Ayah saya terkejut karena matanya terasa perih sekali. Ayah saya berpikir itu cuma debu atau kotoran biasa dan langsung mengusap mata, tetapi lama-lama justru semakin sakit, seperti ada yang bergerak,” ucap Aldi.
Aldi mengaku, jika ayahnya telah mencoba membilas matanya dengan air yang ia bawa di botol, namun kondisi justru makin memburuk yang membuat mata ayahnya memerah, berair dan terasa sangat sensitif terhadap cahaya. Menyadari gejala tidak kunjung mereda, Aldi memutuskan untuk mengantar ayahnya ke puskesmas terdekat. Petugas medis yang memeriksa ayahnya menemukan adanya sisa serangga yang menempel di lapisan dalam mata. Kondisi ini memicu iritasi dan peradangan yang berpotensi menjadi infeksi serius jika tidak segera ditangani.
Selain itu, petugas medis juga melakukan tindakan pembersihan dan memberikan obat antiinflamasi serta antibiotik untuk meredakan infeksi. Ayah Aldi juga diberikan rujukan untuk pemeriksaan lanjutan di rumah sakit daerah guna memastikan tidak ada kerusakan yang lebih parah pada bagian dalam mata. “Kami sekeluarga merasa khawatir saat melihat mata ayah yang semakin membengkak, sehingga kami memutuskan membawa ayah ke puskesmas untuk diperiksa lebih lanjut. Beruntung cepat dibawa ke puskesmas, jika terlambat ditangani bisa berbahaya untuk penglihatannya,” cerita Aldi.
Yang membuat Aldi semakin lega adalah seluruh proses layanan mulai dari pemeriksaan awal di puskesmas, tindakan pembersihan, obat-obatan, hingga rujukan ke rumah sakit, sepenuhnya ditanggung oleh BPJS Kesehatan. “Kami sangat bersyukur punya BPJS Kesehatan. Penghasilan sebagai petani tidak selalu stabil dan jika harus bayar sendiri, mungkin bisa menghabiskan biaya yang besar untuk pengobatan mata seperti ini,” ungkap Aldi.
