PASBAR, METRO–Pemerintah Daerah Kabupaten Pasaman Barat terus memperkuat koordinasi lintas sektor dalam penanganan bencana banjir dan tanah longsor yang melanda sejumlah wilayah. Penguatan ini diputuskan dalam rapat koordinasi penanggulangan bencana yang digelar di Auditorium Kantor Bupati Pasaman Barat pada Jumat (28/11), dipimpin oleh Asisten I Bidang Pemerintahan, Setia Bakti q, serta dihadiri jajaran pimpinan OPD, unsur TNI-Polri, Basarnas, PMI, Baznas, dan pihak terkait lainnya.
BPBD Pasaman Barat memaparkan perkembangan terbaru kondisi bencana per 27 November 2025. Secara keseluruhan, terdapat 12.271 kepala keluarga atau 73.729 jiwa terdampak banjir dan longsor di berbagai kecamatan. Sebanyak 388 kepala keluarga atau 894 jiwa mengungsi, satu orang meninggal dunia, dan 1.719 unit rumah mengalami kerusakan, termasuk dua unit rumah yang hanyut.
Sektor pendidikan dan pertanian tidak luput dari dampak dengan kerusakan pada 11 sekolah dan 510 hektare lahan pertanian. Selain itu, terdapat 11 titik terban serta dua akses jalan yang terputus.
Wilayah terdampak signifikan meliputi Kecamatan Ranah Batahan, Lembah Melintang, Sasak Ranah Pasisie, Kinali, dan Sungai Beremas.
“Salah satu isu utama yang dibahas ialah akses jalan menuju Kecamatan Talamau yang lumpuh akibat tertimbun material longsor. Pemerintah Daerah bersama BPBD dan Polres Pasaman Barat telah berkoordinasi untuk mempercepat pembukaan akses serta penanganan sumber mata air yang ikut tertutup oleh longsor,” ungkap Asisten I Bidang Pemerintahan, Setia Bakti.
