Pesisir Selatan — Pemerintah Kabupaten Pesisir Selatan bersama PT PLN (Persero) melalui Unit Induk Pembangunan Sumatera Bagian Tengah (PLN UIP Sumbagteng) menggelar sosialisasi rencana pembangunan Saluran Udara Tegangan Tinggi (SUTT) 150 kV Tapan – 150 kV Sungai Penuh. Infrastruktur strategis ini akan menjadi tulang punggung pasokan listrik di wilayah selatan Pesisir Selatan dan memperkuat interkoneksi sistem kelistrikan Sumatera Bagian Tengah.
Kegiatan sosialisasi yang berlangsung di Gedung UDKP Kecamatan Ranah Ampek Hulu Tapan tersebut dihadiri jajaran pemerintah kecamatan, wali nagari, tokoh adat, aparat keamanan, serta perwakilan masyarakat dari lima nagari. Sosialisasi ini merupakan tahap awal sebelum pelaksanaan survei teknis di lapangan.
Pemerintah Kabupaten Pesisir Selatan menegaskan pentingnya penyampaian informasi secara terbuka agar seluruh proses pembangunan berjalan sesuai ketentuan dan memperoleh dukungan masyarakat.
Asisten I Pemkab Pesisir Selatan, Syahrizal Antoni, menjelaskan bahwa pembangunan SUTT 150 kV Tapan – Sungai Penuh merupakan kebutuhan mendesak untuk mengatasi persoalan stabilitas tegangan di wilayah selatan.
“Selama ini suplai listrik di wilayah selatan sangat bergantung pada jaringan jarak jauh sehingga tegangan kerap turun. Pembangunan SUTT ini adalah langkah strategis untuk meningkatkan pelayanan publik, mendukung kegiatan usaha, dan mempercepat pertumbuhan ekonomi daerah,” ujar Syahrizal.
Dari pihak PLN, paparan teknis disampaikan oleh Asa Swarga, Assistant Manager Pertanahan dan Umum UPP Sumbagteng 2. Ia menjelaskan rencana trase jaringan, tahapan survei, prosedur penetapan titik tower, serta standar keselamatan.
“Topografi selatan Pesisir Selatan beragam, sehingga survei teknis krusial untuk memastikan jalur SUTT memenuhi standar teknis, memperhatikan aspek sosial, serta tetap menghormati ruang adat,” jelas Asa.
Ia menegaskan bahwa pembangunan SUTT ini akan menghadirkan manfaat besar bagi masyarakat.
“Dengan interkoneksi baru 150 kV Tapan – Sungai Penuh, suplai listrik akan lebih kuat dan stabil. Risiko penurunan tegangan dapat ditekan, sehingga masyarakat menikmati layanan yang lebih andal, terutama di jam beban puncak,” ungkapnya.
