TUNGGUL HITAM, METRO – Sepekan jelang Ramadhan 1440 H, Taman Pemakaman Umum (TPU) Tunggul Hitam mulai didatangi warga yang ingin berziarah. Meski belum signifikan, secara berangsur setiap harinya jumlah keluarga yang berziarah terus bertambah.
Pantauan POSMETRO di TPU Tunggul Hitam, beberapa keluarga silih berganti memasuki TPU untuk membersihkan kuburan dan berdoa. Salah seorang peziarah, Santi (55) mengatakan, semenjak ayahnya meninggal dirinya bersama keluarga rutin melakukan ziarah menjelang Ramadhan.
“Memang kami ke sini tidak hanya menjelang Ramadhan. Bahkan sekali dua bulan kami biasanya datang ke sini untuk sekedar membersihkan dan berdoa,” ujarnya, Senin (29/4).
Ia mengatakan, perbedaan dengan ziarah di bulan-bulan biasa hanya jumlah keluarga yang ikut. Sebab, menjelang Ramadhan ini, hampir seluruh anggota keluarga kecilnya yang ikut berziarah.
“Biasanyakan siapa yang memang memiliki waktu luang. Namun menjelang Ramadhan ini memang adik, kakak, ibu dan anggota keluarga lain yang ikut. Ini sudah menjadi rutinitas kami,” ucapnya.
Lainnya, Sabri (48) mengatakan, semenjak keluarganya pindah ke Solok, jelang Ramadhan memang menjadi waktu yang tepat baginya untuk berziarah ke pemakaman istrinya.
“Biasanya kalau memang ada kegiatan atau acara di Kota Padang selalu disempatkan ke sini. Tapi kalau menjelang Ramadhan ini memang rutin setiap tahun,” ujarnya.
Salah seorang penjual bunga, Endrawati (66) mengatakan, peningkatan kunjungan dari hari-hari biasa memang ada. Namun, jika dibandingkan dengan tahun sebelumnya masih jauh dari kata ramai.
“Pada tahun sebelumnya, seminggu menjelang Ramadhan seperti ini sudah banyak keluarga yang melakukan ziarah. Tapi saat ini masih separuh dari yang biasanya,” ujarnya.
Kemungkinan pada, Rabu (1/5) sambung Endrawati, banyak peziarah yang datang, sebab bertepatan dengan kalender merah yaitu Hari Buruh. Meski begitu, ia berharap keluarga yang melakukan ziarah akan lebih banyak di hari terakhir menjelang Ramadhan.
“Mudah-mudahan saja banyak yang berziarah dan membeli bunga,” katanya.
Soal bunga yang dijual lanjutnya, ramuannya dibuat sendiri dan banyak campurannya antara lain bunga ros, bunga melati, bunga kunango dan daun pandan. “Proses pembuatannya cuma 2 menit waktunya, untuk harga jual Rp5 ribu sebungkus, jika beli banyak bisa Rp3 ribu saja,” sebutnya. (ade)