PADANG, METRO–Kampus III Universitas Islam Negeri Imam Bonjol (UIN IB) Padang yang berada di areal perbukitan kawasan Sungai Bangek, Kecamatan Koto Tangah, mengalami terban dan longsor pada (25/11) sekitar pukul 13.40 WIB. Bencana ini dipicu hujan berintensitas tinggi yang selama lima hari berturut-turut.
Peristiwa tersebut menimbulkan kerusakan signifikan. Salah satu bangunan vital di lingkungan kampus, yaitu Gedung Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam (FEBI), dilaporkan mengalami kerusakan serius dan posisinya kini telah miring akibat pergerakan tanah yang masif.
Kabar mengenai kerusakan parah ini dibenarkan oleh Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Padang, Al Banna. Menurutnya, longsor tersebut tidak hanya merusak struktur utama Gedung FEBI. Laporan awal menyebutkan, dampak pergerakan tanah juga terasa di area sekitar, menyebabkan akses dan aktivitas di lingkungan kampus terganggu total.
“Sejumlah kendaraan, baik roda dua maupun roda empat, yang berada di sekitar area terdampak longsor dilaporkan ikut terkena imbasnya. Menanggapi situasi darurat yang berpotensi membahayakan ini, BPBD Kota Padang bergerak cepat. Saat ini tim BPBD menuju ke lokasi untuk penanganan lebih lanjut,” ujar Al Banna.
Sementara itu, berdasarkan laporan resmi dari pihak kampus, kejadian itu tidak menimbulkan korban jiwa ataupun luka. Hanya saja, material tanah yang meluncur ke bawah menerjang area parkir dan merusak sejumlah kendaraan milik civitas akademika. Empat mobil mengalami kerusakan, sementara tiga motor rusak parah dan delapan unit lainnya terdampak ringan.
Beberapa saat setelah kejadian, Rektor UIN Imam Bonjol Padang bersama Wakil Rektor I dan II, pimpinan Pasca Sarjana serta unsur pejabat utama kampus langsung meninjau lokasi untuk memastikan penanganan dapat berlangsung cepat dan terkoordinasi.
