PADANG, METRO–Hujan deras yang mengguyur Kota Padang selama hampir sepekan terakhir kembali memicu bencana banjir di sejumlah titik. Tidak hanya merendam permukiman warga, banjir kali ini juga menggenangi Tempat Pemakaman Umum (TPU) Tunggul Hitam hingga mengakibatkan ribuan makam tenggelam dan sebagian rusak.
Berdasarkan pantauan di lapangan, Selasa (25/11), air setinggi 50 hingga 100 sentimeter menutupi hampir seluruh area pemakaman. Batu nisan tak lagi terlihat, permukaan tanah menghilang, dan di beberapa blok warga mendapati papan peti mayat yang muncul ke permukaan karena tanah yang mengikis.
Petugas UPT TPU Tunggul Hitam, Asfiandi, mengatakan air mulai masuk ke area pemakaman sejak dini hari. Luapan Sungai Batang Maransi yang melintas tidak jauh dari lokasi diduga menjadi pemicu utama.
“Curah hujan malam tadi sangat tinggi. Sungai Batang Maransi ikut meluap sehingga air mudah masuk ke area makam. Tanah di sini memang banyak pasirnya, jadi cepat lunak dan tergerus,” ujar Asfiandi.
Menurutnya, dari total sekitar 40 ribu makam di TPU tersebut, 12 ribu telah terendam, sementara 28 ribu lainnya berada dalam kondisi terancam jika banjir kembali meningkat.
Upaya penanganan terus dilakukan secara manual oleh petugas bersama pihak terkait. Namun hingga sore hari, air masih sulit dikendalikan.
Sejumlah warga yang memiliki keluarga dimakamkan di TPU tersebut mengaku khawatir dan kecewa.
Nia (43), salah seorang warga, menyebut kondisi ini bukan yang pertama kali terjadi. “Tahun lalu sebelum jalan baru dibuat di sisi sungai, banyak makam yang hanyut. Seharusnya Pemko Padang cepat menyikapi kejadian ini. Ini sudah peringatan,” keluhnya.
