PASBAR, METRO–Pemerintah Kabupaten Pasaman Barat (Pasbar), melalui Badan Penangulangan Bencana Daerah (BPBD), terus melakukan pemantauan dan pengambilan data terkini terkait, sejumlah kejadian bencana alam yang terjadi di beberapa Kecamatan di Pasbar, pada Selasa (25/11). Di Kecamatan Talamau, sejumlah titik terdampak bencana longsor dan banjir. Longsor di Kelok Kaco, Nagari Talu sempat menutup badan jalan, namun saat ini akses sudah kembali dapat dilalui kendaraan roda dua dan roda empat. Di Jorong Benteng.
Nagari Sinuruik, luapan Sungai Batang Sinuruik menggenangi permukiman warga dan berdampak pada 30 rumah serta 30 KK. Sementara itu, di Jorong Kemakmuran, Nagari Sinuruik, luapan Sungai Aia Angek Galanggang mengakibatkan banjir yang merendam 18 rumah dan berdampak pada 19 KK.
Selain itu, material longsor serta kayu tumbang juga terjadi di jalan lintas provinsi pada perbatasan Jorong Paraman–Benteng Nagari Sunuruik Kecamatan Talamau, di mana tanah dan bambu memenuhi drainase jalan. Meski akses sudah dapat dilalui kendaraan, kondisi tanah masih labil dan berpotensi longsor susulan, “kata Sekda Pasbar Drh Doddy San Ismail pada saat peninjauan jalan terban dan tanah longsor di Kecamatan Talu Selasa kemarin.
Dikatakan Doddy, selain di Kecamatan Talamau ada juga di Kecamatan Pasaman, sebuah pohon tumbang terjadi di Komplek Pertanian Padang Tujuh, tepatnya di depan Kantor PDAM, dan saat ini tengah dilakukan proses pembersihan. Banjir juga melanda Nagari Aia Gadang Barat, khususnya Jorong Pasia Bintungan dan Labuah Luruih, yang berdampak pada 79 rumah serta 100 KK dengan total 346 jiwa. Dari jumlah tersebut, terdapat Delapan bayi, 31 balita, Lima ibu hamil, Lima ibu menyusui, dan 56 orang lansia. “terang nya.
“Alhanlmdulillah pada kejadian itu, tidak ada warga yang mengungsi dan pendataan kerugian masih berlangsung, sementara akses jalan telah kembali dapat dilalui. BPBD menghimbau warga agar tetap meningkatkan kewaspadaan,” katanya.
Di Kecamatan Sungai Aur, banjir terjadi pada ruas jalan lintas Simpang Empat–Ujung Gading–Air Haji, namun saat ini lalu lintas sudah kembali normal dan dapat dilalui kendaraan. Sekitar 0,5 hektare lahan pertanian berupa kebun jagung juga terdampak banjir.
